Meet The Author

RoK Ok

Tidak ada komentar


Hari ini sedikit iseng-iseng berinformasi, browsing cari info tentang rokok bukan tanpa alasan dan juga bukan karena saya benci dengan perokok namun hal ini terkait dengan saya sendiri yang kurang tenang kalau ada asap rokok karena hampir dipastikan 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh ada pada asap rokok yang tidak diundang ujuk –ujuk datang tanpa salam masuk ke hidung bikin pusing dan sedikit tidak nyaman padahal banyak orang termasuk babe dirumah sangat hoby sekali merokok bahkan menjadi semacam kebutuhan primer sehari tidak merokok seperti ada yang berbeda menurut beliau, nah karena itu saya iseng cari tahu tentang rokok?

Berbicara tentang rokok menjadi sesuatu yang cukup femiliar oleh masyarakat di negeri ini bahwa rokok adalah sesuatu yang berharga dan tidak hanya dianggap sebagai sebuah lintingan daun tembakau namun lebih dari itu. Semakin penasaran tentang barang yang satu ini membuat saya ingin banyak lebih tau tentang asal –muasal rokok dan menurut data yang saya dapat salah satunya dari mas wikipedia.org dijelaskan bahwa Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.

Nah itu sedikit gambaran tentang awal mula rokok dipakai mungkin tepatnya oleh manusia karena baru apada abad ke 16 baru dikonsumsi oleh manusia sebagai sebuah kebutuhan tersier (baca ; gaya) dan hanya orang-orang dalam kelas sosial tertentu saja yang bisa menikmatinya. Sangat luar biasa memang jika kita melihat perkembangannya kini bagaimana kapitalisme membuat rokok menjadi pangsa pasar yang sangat menjanjikan dan tidak tanggung-tanggung segala kelas dan juga starata sosial semua dilibas demi sampainya rokok disetiap pojok negeri ini. Wajar saja karena ini adalah ranah yang menguntungkan jadi tidak akan mungkin di hentikan karena menurut paham kapitalisme yang dianut oleh negeri ini selagi sesuatu yang dinilai ada manfaatnya dalam bentuk kapital (baca: duit) maka akan diadopsi tidak peduli apakah itu merugikan orang ataukah tidak asal untung saja intinya. Dan parahnya lagi paham kapitalis ini adalah sebuah paham yang berakidah sekularisme, pemisahan agama dari kehidupan. Akidah ini merupakan qaidah fikriyah yang menjadi landasan bagi setiap pemikiran. Jadi menjadi wajar saat kita lihat di negeri ini yang mayoritas rakyatnya muslim namun kemaksiatan diatur sedemikian rupa seperti misalnya lokalisasi pelacuran.

Makanya saat dipojok sana ada yang berkoar-koar tentang dampak negatifnya dan bikin poster besar-besar si pemerintah hanya angguk kepala saja namun tetap memberikan jalan untuk produksi –produksi dan terus berproduksi.

Disini saya tidak akan membahas dampak negatif rokok biarkan bungkus rokok yang memberikan kabar dan depkes yang memberikan penyuluhan, toh pada dasarnya masyarakat atau anda yang sedang baca tulisan ini sudah tahu apa kerugian merokok.

Memang dalam islam tidak ada dalil khusus yang mengharamkan rokok sehingga sempat tempo hari saat ada bebrapa ulama yang mengharamkan rokok menjadi heboh karena banyak juga ternyata ulama yang merokok (he..e...) Dan terkait maslah ini tentu sangat sensitif karena jangan sampai hanya karena rokok dianggap memiliki kandungan zat kimia tertentu yang merugikan kesehatan menjadikan haramnya rokok padahal hukum islam itu sumbernya jelas Al quran dan as sunah bukan fakta dilapangan karena kalau demikian adanya maka islam akan berubah ajarannya setiap zaman padahal islam sudah disempurnakan oleh Allah sebagai agama terahir dan panutan umat dan ini adalah contoh kecil saat tidak ada seorang pemimpin bagi kaum muslimin saat ada sebuah masalah kita bingung berpegang pada siapa. Dan kita cenderung mengikuti kebanyakan saja di masyarakat yang entah itu sumbernya dan landasan hukumnya dari mana.

Pesan saya bagi anda para perokok selamat merokok dan saya anjurkan juga untuk menghormati para non smoker dan bagi anda para non smoker saya anjurkan juga untuk tidak merokok uang anda ditabung saja buat beli rumah.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar