Meet The Author

Ramadhan oh ramadhan

1 komentar

Sahabat - sahabat yang dirahmati Allah swt. dalam berbagai kesempatan dalam hidup ini sangatlah tidak pantas jikalau kita tidak mengucapkan puji syukur kepada sang raja diraja penguasa jagad raya ini, tidaklain dan tidak bukan dialah allah swt. yang telah memberikan nikmat kepada kita untuk bisa beraktifitas, nikmat sehat dan juga nikmat iman dan Islam tentunya yang sangat luar biasa telah diberikan Allah swt. kepada kita, Allah swt. yang maha bijak sana maha pengasih dan penyayang yg telah menjadikan bulan ramadhan ini sebagai satu-satunya bulan yang sangat mulia dimana segala amal ibadah setiap kaum muslimin yang beriman kepada -Nya akan dilipat gandakan menjadi 70 kali lipat dimana amalan sunah disetarakan ganjarannya dengan amalan wajib dihari biasa subhanawloh patutlah kiranya rasa syukur ini selalu tercurah kepada-Nya dan juga kepada baginda agung junjungan alam nabi akhir zaman yang telah setia dan penuh keteguhan untuk mngejawantahkan Islam sebagai satu - satunya Dien yang benar dan juga paling sempurna dan diridhoi Allah swt. juga kepada Istri -istri beliau, para sahabat , tabiin, tabiuttabiin dan juga tentunya bagi kita semua pengikuta nabi Muhammad swa. yang Insya Allah akan tetap teguh beriman dan menjalankan Islam sebagai sebauh ajaran yang paling sempurna dan komprehensif, yang melikupi segala aspek kehidupan manusia.
Di bulan yang mulia ini (Ramadhan 1430h) sangatlah merugi jika kita hanya biasa-biasa saja menyambutnya karna dalam sebuah hadits dinyatakan bahwasanya "barang siapa dengan gembira menyambut datangnya bulan ramadhan maka diharamkan jasadnya masuk kedalam neraka"(....) oleh karena itu mari kita sambut ramadhan ini dengan penuh kekhusuan dalam mendekatkan diri kita kepada Allah swt. diantara keutamaan -keutamaan di bulan ramdhan antara lain :

1. Puasa: Allah memerintahkan berpuasa di bulan Ramadhan

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertaqwa. (QS. Al-Baqarah:183)

Puasa di bulan merupakan penghapus dosa-dosa yang terdahulu apabila dilaksanakan dengan ikhlas berdasarkan iman dan hanya mengharapkan pahala dari Allah I, sebagaimana Rasulullah saw bersabda:

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya telah lalu." Muttafaqun'alaih.


2. Membaca Al Quran

Membaca al-Qur`an sangat dianjurkan bagi setiap muslim di setiap waktu dan kesempatan. Rasulullah saw. bersabda:

"Bacalah al-Qur`an, sesungguhnya ia datang pada hari kiamat sebagai
pemberi syafaat bagi ahlinya (yaitu, orang yang membaca, mempelajari dan
mengamalkannya). HR. Muslim.


Allah menurunkan kitab-Nya yang mulia sebagai petunjuk bagi manusia, obat bagi kaum mukminin, membimbing kepada yang lebih lurus, menjelaskan jalan petunjuk. (Al-Qur’an) diturunkan pada malam Lailatul Qadar, suatu malam di bulan Ramadhan. Allah berfirman.

“Artinya : (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya, dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” [Al-Baqarah : 185]

Ketahuilah saudaraku -mudah-mudahan Allah meberkatimu- sesungguhnya sifat bulan Ramadhan adalah sebagai bulan yang diturunkan padanya Al-Qur’an, dan kalimat sesudahnya dengan huruf (fa) yang menyatakan illat dan sebab : “Barangsiapa yang melihatnya hendaklah berpuasa” Memberikan isyarat illat (penjelas sebab) yakni sebab dipilihnya Ramadhan adalah karena bulan tersebut adalah bulan yang diturunkan padanya Al-Qur’an.

3. Menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan shalat Tarawih berjamaah:

Shalat Tarawih disyari'atkan berdasarkan hadits'Aisyar ia berkata:
"Sesungguhnya radhiyallahu'anha,Rasulullah keluar pada waktu tengah malam, lalu beliau shalat di
masjid, dan shalatlah beberapa orang bersama beliau. Di pagi hari,orang-orang emperbincangkannya. Ketika Nabi mengerjakan shalat (di malam kedua), banyaklah orang yang shalat di belakang
beliau. Di pagi hari berikutnya, orang-orang kembali memperbincangkannya. Di malam yang ketiga, jumlah jamaah yang di dalam masjid bertambah banyak, lalu Rasulullah keluar dan melaksanakan shalatnya. Pada malam keempat, masjid tidak mampu lagi menampung jamaah, sehingga Rasulullah hanya
keluar untuk melaksanakan shalat Subuh. Tatkala selesai shalat Subuh, beliau menghadap kepada jamaah kaum muslimin, kemudian membaca syahadat dan bersabda,

'Sesungguhnya kedudukan kalian tidaklah samar bagiku, aku merasa khawatir ibadah ini iwajibkan kepada kalian, lalu kalian tidak sanggup melaksanakannya." Rasulullah r wafat dan kondisinya tetap seperti ini. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

4. Malam lailatul qodar

lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari pada seribu bulan yang tidak ada lailatul qadar dan pendapat paling kuat bahwa ia terjadi di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, terlebih lagi pada malam-malam ganjil, yaitu malam 21, 23,25,27, dan 29. Firman Allah:

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS.al-Qadar :3)


Malam itu adalah pelebur dosa-dosa di masa lalu, Rasulullah r bersabda:

"Dan barangsiapa yang beribadah pada malam 'Lailatul qadar' semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah I, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." HR. al-Bukhari.

Engkau telah mengetahui, wahai hamba yang mukmin bahwa Allah Jalla Jallaluhu memilih bulan Ramadhan karena diturunkan padanya Al-Qur’an, dan mungkin untuk mengetahui hal ini dibantu qiyas dengan berbagai cara, diantaranya.

[a] Hari yang paling mulia di sisi Allah adalah pada bulan diturunkannya Al-Qur’an hingga harus dikhususkan dengan berbagai macam amalan. Hal ini akan dijelaskan secara terperinci dalam pembahasan malam Lailatul Qadar, Insya Allah.

[b] Sesungguhnya jika satu nikmat dicapai oleh kaum muslimin, mengharuskan adanya tambahan amal sebagai wujud dari rasa syukur kepada Allah. Hal ini berdasarkan firman Allah setelah menceritakan sempurnanya nikmat bulan Ramadhan.

“Artinya : Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya, dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur” [Al-Baqarah : 185]

Firman Allah Tabaraka wa Ta’ala setelah selesai (menyebutkan) nikmat haji.

“Artinya : Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) Allah. Sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikir lebih banyak dari itu” [Al-Baqarah : 200]

Menghidupkan Lailatul qadar adalah dengan memperbanyak shalat malam, membaca al-Qur`an, zikir, berdo'a, membaca shalawat. Aisyah radhiyallahu 'anha pernah berkata, 'Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, jika aku mendapatkan lailatul qadar, maka apa yang aku ucapkan? Beliau
menjawab, 'Bacalah: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Yang suka mengampuni,ampunilah aku."

5. i`tikaf

I'tikaf di malam-malam Lailatul Qadar: I'tikaf dalam bahasa adalah berdiam diri atau menahan diri pada suatu tempat, tanpa memisahkan diri. Sedang dalam istilah syar'i, i'tikaf berarti berdiam di masjid untuk beribadah kepada Allah I dengan cara tertentu sebagaimana telah diatur oleh syari'at.I'tikaf merupakan salah satu sunnah yang tidak pernah ditinggal oleh Rasulullah r, seperti yang diceritakan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha: "Sesungguhnya Nabi r selalu i'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai meninggal dunia, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sesudah beliau." Muttafaqun 'alaih.

6. Memperbanyak sedekah:

Rasulullah adalah orang yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi di bulan Ramadhan. Hal ini berdasarkan riwayat Ibnu Abbas t, ia berkata:

"Rasulullah adalah manusia yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi di bulan saat Jibril untuk menemui beliau, ...HR. al-Bukhari.

Banyak sekali keutaman yang lain dalam bulan ramadhan ini ayo... mari sahabat-sahabat sekalian kita tingkatkan amal ibadah kita mumpung masih dalam suasana ramadhan karna bisa jadi ini adalah ramadhan yang terahir untuk kita, jadi mari kita optimalkan amalan ibadah kita dan mari kita sama-sama berdoa semoga di tahun 2010 Allah masih memberikan kesempatan untuk kita bisa berjumpa dengan bulan ramadhan 1431 h (amin)


1 komentar :

Posting Komentar