Meet The Author

,

Tidak ada komentar


Terdiam melihat keramaian
Bergerak sendiri untuk menemukan jatidiri
Selalu aku ingin mencari
Menemui setiap mimpi dalam semua kisah hidup ini
Ya...
Lorong itu makin gelap
Makin dalam dan mencekam
Sendiri aku terdiam berjalan dalam sepi sendirian
Dalam mimpi aku menacari
Mencari sebuah warna untuk melukis mimpi
Satu demi satu, aku kumpulkan
Berharap segera terwujud lengkap lukisan itu
hingga bisa dilihat dengan berbagai sisi
bisa dinikmati oleh setiap penikmat
Namun hanya bisa dimengerti oleh yang mengerti
Aku terus mencari disini, disetiap sisi mimpi ini

aku kembali terdiam
baru menyadari langkah kaki ini sudah semakin jauh
ingin rasa kembali
sepertinya, sudah tak mungkin
kembali untuk menanti
kembali untuk merapikan sebuah memori
ah...., sudahlah

aku harus bangkit dari selimut mimpi ini
ayo..ayo.. bangun. (ada yang tiba-tiba datang dan membuatku beranjak)
ah... rupanya dia
dia yang hampir saja hinggap dimimpiku
terdengar sayup dari balik selimut itu


Dan
Bila esok datang kembali
Seperti sedia kala
Di mana kau bisa bercanda

Dan
Perlahan kau pun
Lupakan aku mimpi buruk mu
Dimana telah ku tancapkan duri tajam
Kau pun menangis menangis sedih
Maafkan aku

ternyata bukan hanya mimpi
aku terbangun bergegas
dan segera pergi




Tidak ada komentar :

Posting Komentar

PENJAJAHAN PEMAHAMAN

Tidak ada komentar

Tempo hari saat sore menjelang magrib di depan kosan, seorang tentangga depan kosan iseng bertanya ringan : “a’...? enteu’ malam mingguan? (sedikit diam dan loading), aku langsung jawab “ ah...enteu’ bu. “ (ditambah dengan sedikit senyum bernada ramah saya lemparkan ke ibu tetangga kosan tersebut)

Dari penggalan dialog diatas memang terlihat biasa saja ga` aneh kata orang, ya.. wajarlah namanya juga malam menjelang libur bersama esok dan sudah menjadi rahasia umum kalau setiap malam minggu tiba banyak muda-mudi yang menggunakan waktunya untuk maksiat berjama`ah dengan label malam mingguan. Ini bisa disurvey lho kalo kalian berminat dan bisa dijadikan sebagai sumber bahan skripsi, tentang “Pengaruh Malam mingguan terhadap tingkat hedonisme masyarakat jatinangor” karena jika ini dibiarkan mengalir seperti air waw... efeknya akan kita saksikan 5- 10 tahun kedepan bagaimana karakter para pemudanya hari ini nanti yang pastinya bermental pragmatis, pengennya seneng terus, ibadah yes maksiat juga ok dan Efek beruk yang lainnya.

Sedikit bengong dan menerawang jauh saya coba mencerna dialog tersebut diatas, dan satu hal daribanyak hal yang saya dapat simpulkan bahwa sikap yang ditunjukkan oleh ibu tetangga kosan saya adalah sebuah sikap pembiaran yang umum terjadi dalam masyarakat yang menganggap sesuatu yang biasa terjadi itu adalah boleh dan adalah tidak mengapa untuk dilakukan dan adalah aneh jika tidak melakukan. Terlepas apakah semua itu boleh dalam standar Islam ataukah tidak.

Ini jadi lebih menarik jika saya coba mengaitkan dengan standar kehidupan terkait dengan dialog diatas. Alasannya adalah bahwa tingkahlaku manusia itu terkait erat dengan pemahamannya olehkarenanya melihat kondisi masyarakat saat ini yang menganggap bahwa contohnya saja pacaran adalah boleh maka ini pun terkait erat dengan anggapan pacaran adalah sesuatu yang modern, biasa, dan harus sebelum pernikahan. Oleh karenanya jika kita berbicara tentang standar kehidupan ini menjadi sangat penting untuk diketahui.

Berbicara tentang standard kehidupan maka saya bisa simpulkan bahwa menurut analisis saya standar kehidupan cuma satu yaitu ideologi.

Ideologi didunia sampai saat ini hanya ada tiga : pertama islam, dua sosialisme, tiga kapitalisme

Kalaulah memang standard kehidupan itu adalah ideologi apa itu ideologi?

Dalam kitab Peraturan Hidup dalam Islam yang dikarang oleh syeikh Taqiyudin Annabhani dijelaskan bahwa mabda atau ideologi adalah aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan.

Yang dimaksud akidah adalah pemikiran menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup; serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan sebelum dan sesudah alam kehidupan.

Kembali ke pembahasan dialog diatas maka sikap yang ditunjukkan oleh beliau adalah sikap yang terlahir karena standard yang dipakai oleh keumuman atau negera ini adalah kapitalisme yang beraqidahkan sekulerisme yaitu pemisahan agama dan kehidupan yang berazaskan manfaat. Sehingga wajar adanya jika masyarakat ini islam agamanya namun tidak berbentuk dalam perilakunya karena agama hanya dipakai dalam ibadah ritual saja.

Sehingga menjadi sebuah tantangan besar buat kita kaum muslimin untuk kembali ke Islam sebagai sebuah mabda yang kita adopsi dalam sebuah bingkai kehidupan dibawah naungan sebuah kekuatan negara khilafah Islam yang akan menyatukan kita dan juga akan menjaga aqidah kita menjadi seorang muslim sejati tak seperti saat ini orang berbondong-bondong solat ke masjid namun dilain sisi juga berbondong – bondong melakukan aktivitas ribawi. Saat sebagian umat ini dizolimi haknya oleh orang kafir sebagian kaum muslim lain Cuma bisa mengecam dan mengutuk tanpa punya tindakannyata!

Cukupsudah kemiskinan, cukup sudah kemelaratan, cukup sudah kehinaan, mari kita berjuang demi tegaknya ISLAM.





Tidak ada komentar :

Posting Komentar

rencana busuk RUU BPJS

1 komentar

Dua hari yang lalu ada seorang teman yang nyeletuk bertanya tentang Jaminan Sosial masyarakat dalam sebuah negara, karena ini terkait dengan berita akhir-akhir ini tentang rencana pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) yang sampai hari ini masih di obrolin oleh DPR (yang katanya dewan peduli sama rakyat, tapi malah ngemis terus pada rakyatnya) digedung yang kata mereka kurang layak, padahal kalau mereka mau sedikit saja ngelongok kejendela ternyata rakyat yang seharusnya mereka pikirin dan perjuangin haknya malah ga punya tempat tinggal dan terpaksa tinggal bareng sama tikus, dan nyamuk di bawah kolong jembatan. Aduh... malah jadi curhat gini...

Kembali ke obrolan dua hari yang lalu, Dalam obrolan itu seorang teman nyeletuk polos, “ngapainsih jaminan sosial di baru diobrolin, bukannya sebuah negara memang seharusnya mikirin nasib rakyatnya dari awal?” hal ini saya jawab enteng “yah ... gitulah kalau kekuasaan dijadikan profesi, jadinya sibuk mikirin gimana caranya dapat untung, persis sama dengan yang diungkapkan nazaru-udin via telp tempo hari di TV” makin kesal dan geram rasanya jika ngedengernya....!

Beberapa hari kemudian setelah obrolan itu kok makin kepikiran saya tentang celetukan ringan itu, ini ditambah dengan demo yang lumayan bermasa ribuan kemarin di Jakarta yang mengatas namakan Kesatuan Aksi Jaminan Sosial (KAJS) yang terdiri dari 69 unsur serikat buruh di gedung DPR. Yang entah mereka ngerti atau tidak tentang apa itu isi dan maksud RUU BPJS , namun saya berpositif thinking saja karena jika dihadapkan pada hal yang berbau kesejahteraan orang mana sih yang tak mau sejah tera, tetapi kenapa mereka para pendemo yang notabenenya para rakyat miskin itu tak faham bahwa sebenarnya keinginan mereka tak seperti yang dimaksud dengan RUU BPJS ini. Saya jadi prihatin jika nanti menyaksikan mereka kecelek (tertipu) teriakan lantang mereka di bawah terik matahari menuntut segera pengesahan RUU BPJS, ternyata berbuah bencana. Ya Allah semoga mereka segera sadar.

Padahal kalau kita mau menyadari sebenarnya ini adalah akal – akalan pemerintah yang ingin berlepas diri dari kewajibannya sebagai pengayom rakyat. SADARLAH KALIAN...!!!

Jaminan sosial dalam sebuah negara adalah penting karena dengan program ini harapan seluruh rakyat akan mendapatkan jaminan kesehatan, pendidikan maupun jaminan hari tua. Hal ini pula yang mungkin dimaui oleh UU Nomer 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

Sadarlah Kalian yang sedang dibodohi

UU ini bukan mengatur jaminan sosial tetapi justru mengatur tentang asuransi sosial yang akan dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Pasal 19 ayat 1 menegaskan: Jaminan kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas. Begitu juga dalam hal jaminan kecelakaan kerja (Pasal 29), jaminan hari tua (pasal 35), jaminan pensiun (pasal 39) dan jaminan kematian (pasal 43). Yang dimaksud prinsip asuransi sosial itu adalah suatu mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal dari iuran guna memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang menimpa peserta dan/atau anggota keluarganya” (Pasal 1 ayat 3).

Itu artinya, UU ini secara fundamental telah mengubah kewajiban negara dalam memberikan jaminan sosial menjadi kewajiban rakyat. Dengan UU ini hak sosial rakyat justru diubah menjadi kewajiban rakyat.

Sadarlah jika UU ini disyahkan Rakyat akan kehilangan hak-hak sosialnya yang seharus dipenuhi oleh negara. karena, Negara menghilangkan kewajiban dari dirinya dan membebankannya ke pundak rakyat. Rakyat diharuskan menanggung bebannya sendiri dan beban sesama rakyat. Itulah prinsip kegotong-royongan SJSN yang maknanya adalah prinsip kebersamaan antar peserta dalam menanggung beban biaya jaminan sosial, yang diwujudkan dengan kewajiban setiap peserta membayar iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah, atau penghasilannya (penjelasan pasal 4).


UU SJSN juga mengubah jaminan sosial menjadi asuransi sosial. Padahal makna ‘jaminan sosial’ jelas sangat berbeda dengan ‘asuransi sosial’. Jaminan sosial adalah kewajiban negara dan merupakan hak rakyat, sedangkan dalam asuransi sosial, rakyat sebagai peserta harus membayar premi sendiri. Itu artinya rakyat harus melindungi dirinya sendiri.

UU SJSN juga menganut prinsip kepesertaan wajib. Yaitu prinsip yang mengharuskan seluruh penduduk menjadi peserta jaminan sosial, yang dilaksanakan secara bertahap (penjelasan pasal 4). Itu artinya UU SJSN mewajibkan seluruh rakyat untuk menjadi peserta asuransi sosial. Sebagai peserta maka seluruh rakyat harus membayar premi tiap bulan. Dinyatakan dalam Pasal 17: “(1) Setiap peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan berdasarkan persentase dari upah atau suatu jumlah nominal tertentu. (2) Setiap pemberi kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya, menambahkan iuran yang menjadi kewajibannya dan membayarkan iuran tersebut kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial secara berkala.” Sekalipun iuran untuk fakir miskin dan orang tak mampu dibayar oleh pemerintah (ayat 4), tapi itu atas nama hak sosial rakyat. Ini menipu, sebab hak itu tidak langsung diberikan kepada rakyat, tetapi dibayarkan kepada pihak ketiga (BPJS). Padahal membayarnya tentu dengan uang rakyat yang sebagian besarnya dipungut melalui pajak.

Sadarlah kalian yang sedang dibodohi...





1 komentar :

Posting Komentar

Whatsapp bro...

Tidak ada komentar



Hari ini ga tau kenapa tiba –tiba aja ada ide yang lewat diantara banyak ide yang muncul salah satunya pengen beresperimen dengan hp (handpone) kebetulan kemaren sempet ngobrol – ngobrol dengan temen terkait dengan perkembangan teknologi dunia lain (baca:maya) salah satu yang menjadi topik perbincangan adalah whatsapp. Opo iku ? nah bagi yang baru denger sepertinya kudu baca ?

Awal mula obrolan seputar bagaimana nanti kalau ada khilafah apa BBM (BlackBerry Messenger) macam yang dipake nazarudin buat ngasih pernyataan tentang keterlibatan beberapa anggota DEMOK-rat terkait masalah korupsi itu bisa dipakai sebagai bukti dipengadilan? Tapi sebelumnya mohon maaf dalam tulisan kali ini kita tak akan bahas itu insyaAllah nanti.

Tekhnologi informasi saat ini berkembang sangat cepat jika dibandingkan dengan tempo dulu waw... semuanya sangat cepat berubah bayangkan saja dulu saat saya masih SMA (ngerasa jadi sudah beneran tambah tua) alat telekomunikasi adalah sesuatu yang prestisius hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengakses contoh hanphone tapi sekarang anak sd saja sudah pakai alat yang satu ini.

Kembali kepembicaraan siang lalu, teman: eh.. tau nggak sekarang BBMan ga perlu pake BB lho..., aku: o...itu aku sudah tau pake whatsapp kan? Teman: iya kok kamu tau, emang apa itu ? Nah sini saya jelaskan detil perhatikan baik –baik ya?

APA ITU WhatsApp ?



Whatsapp itu adalah aplikasi messenger yang mirip dengan Blackberry Messenger (BBM) yang awalnya dibuat untuk Iphone. Sekarang applikasi ini bisa berjalan di Blackberry, Android dan Symbian. Applikasi ini memungkinkan HP kalian untuk bisa BBM-an dengan BB. Atau chat dengan Iphone, Android, dsb. Dan menurut hasil pengamatan saya setelah menggunakan whatsapp tadi pagi (setelah ngebela-belain download via ovistore ) ternyata memang benar seperti kabar yang beredar selama ini bahwa WhatsApp ini sama banget dengan BBM, nah sangat cocok ni buat kalian yang ngebet pengen ngerasain BBM-an tapi budget lagi ga cukup untuk beli BB yang harganya kini masih lumayan.
Perlu diketahui bahwa WhatsApp ini bukanlah sebuah Applikasi, tapi lebih mirip patch ngupdate OS agar memiliki fitur BBM. Disisi lain, WhatsApp ngepatch agar BB bisa BBM-an ke HP lain".

Berikut beberapa fitur dan kelebihan dari WhatsApp :
1. Not Text Only
WhatsApp memiliki fitur untuk kirim Gambar, Video, Suara, dan Lokasi GPS. via hardware GPS atau Gmaps. Media langsung ditampilkan dan bukan berupa link, ini akan membuat komunikasi makin asik.

2. Terintegrasi ke dalam sistem
Salah satu kelebihan dari WhatsApp adalah tidak perlu buka applikasi untuk menerima sebuah pesan seperti layaknya sebuah SMS dan juga Notifikasi pesan masuk, ringtone, dan getar. Ketika HP sedang off, pesan akan tetap disampaikan ketika jika HP sudah ON.

3. Hemat Bandwidth
Karena terintegrasi dengan sistem, maka ini cukup menguntungkan buat kalian yang akan menggunakan aplikasi ini tidak perlu login dan loading contact atau avatar, sehingga transaksi data makin irit. Aplikasi dapat dimatikan dan hanya aktif jika ada pesan masuk, sehingga bisa menghemat batteray. Tapi jangan khawatir, karena pulsa yang dibutuhkan untuk standby hanya 10kb/jam.

CARA KERJA aplikasi ini :
1. WhatsApp menggunakan jaringan internet di HP (GPRS/EDGE/3G/WIFI)
2. WhatsApp menggunakan Nomor HP pengguna sebagai PIN. Update, PIN dah bisa tanpa pake no HP.
3. WhatsApp akan mentrace kontak secara otomatis di phonebook. Jadi akan langsung terintegrasi siapa temen-temen kalian yang sudah duluan pake aplikasi ini.

Segera DOWNLOAD DAN INSTALL
1. untuk menikmati aplikasi ini segera download DISINI
2. Masukkan kode negara. Indonesia kodenya (+62; pengganti 0)
3. Masukkan nomor sisanya
4. Tunggu verifikasi dan notifikasi dari whatsapp.
5. Selesaidah langsung praktek


Selamat mencoba,









Tidak ada komentar :

Posting Komentar

RoK Ok

Tidak ada komentar


Hari ini sedikit iseng-iseng berinformasi, browsing cari info tentang rokok bukan tanpa alasan dan juga bukan karena saya benci dengan perokok namun hal ini terkait dengan saya sendiri yang kurang tenang kalau ada asap rokok karena hampir dipastikan 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh ada pada asap rokok yang tidak diundang ujuk –ujuk datang tanpa salam masuk ke hidung bikin pusing dan sedikit tidak nyaman padahal banyak orang termasuk babe dirumah sangat hoby sekali merokok bahkan menjadi semacam kebutuhan primer sehari tidak merokok seperti ada yang berbeda menurut beliau, nah karena itu saya iseng cari tahu tentang rokok?

Berbicara tentang rokok menjadi sesuatu yang cukup femiliar oleh masyarakat di negeri ini bahwa rokok adalah sesuatu yang berharga dan tidak hanya dianggap sebagai sebuah lintingan daun tembakau namun lebih dari itu. Semakin penasaran tentang barang yang satu ini membuat saya ingin banyak lebih tau tentang asal –muasal rokok dan menurut data yang saya dapat salah satunya dari mas wikipedia.org dijelaskan bahwa Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.

Nah itu sedikit gambaran tentang awal mula rokok dipakai mungkin tepatnya oleh manusia karena baru apada abad ke 16 baru dikonsumsi oleh manusia sebagai sebuah kebutuhan tersier (baca ; gaya) dan hanya orang-orang dalam kelas sosial tertentu saja yang bisa menikmatinya. Sangat luar biasa memang jika kita melihat perkembangannya kini bagaimana kapitalisme membuat rokok menjadi pangsa pasar yang sangat menjanjikan dan tidak tanggung-tanggung segala kelas dan juga starata sosial semua dilibas demi sampainya rokok disetiap pojok negeri ini. Wajar saja karena ini adalah ranah yang menguntungkan jadi tidak akan mungkin di hentikan karena menurut paham kapitalisme yang dianut oleh negeri ini selagi sesuatu yang dinilai ada manfaatnya dalam bentuk kapital (baca: duit) maka akan diadopsi tidak peduli apakah itu merugikan orang ataukah tidak asal untung saja intinya. Dan parahnya lagi paham kapitalis ini adalah sebuah paham yang berakidah sekularisme, pemisahan agama dari kehidupan. Akidah ini merupakan qaidah fikriyah yang menjadi landasan bagi setiap pemikiran. Jadi menjadi wajar saat kita lihat di negeri ini yang mayoritas rakyatnya muslim namun kemaksiatan diatur sedemikian rupa seperti misalnya lokalisasi pelacuran.

Makanya saat dipojok sana ada yang berkoar-koar tentang dampak negatifnya dan bikin poster besar-besar si pemerintah hanya angguk kepala saja namun tetap memberikan jalan untuk produksi –produksi dan terus berproduksi.

Disini saya tidak akan membahas dampak negatif rokok biarkan bungkus rokok yang memberikan kabar dan depkes yang memberikan penyuluhan, toh pada dasarnya masyarakat atau anda yang sedang baca tulisan ini sudah tahu apa kerugian merokok.

Memang dalam islam tidak ada dalil khusus yang mengharamkan rokok sehingga sempat tempo hari saat ada bebrapa ulama yang mengharamkan rokok menjadi heboh karena banyak juga ternyata ulama yang merokok (he..e...) Dan terkait maslah ini tentu sangat sensitif karena jangan sampai hanya karena rokok dianggap memiliki kandungan zat kimia tertentu yang merugikan kesehatan menjadikan haramnya rokok padahal hukum islam itu sumbernya jelas Al quran dan as sunah bukan fakta dilapangan karena kalau demikian adanya maka islam akan berubah ajarannya setiap zaman padahal islam sudah disempurnakan oleh Allah sebagai agama terahir dan panutan umat dan ini adalah contoh kecil saat tidak ada seorang pemimpin bagi kaum muslimin saat ada sebuah masalah kita bingung berpegang pada siapa. Dan kita cenderung mengikuti kebanyakan saja di masyarakat yang entah itu sumbernya dan landasan hukumnya dari mana.

Pesan saya bagi anda para perokok selamat merokok dan saya anjurkan juga untuk menghormati para non smoker dan bagi anda para non smoker saya anjurkan juga untuk tidak merokok uang anda ditabung saja buat beli rumah.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar

otoKRITIK Bagi Aktivis Dakwah
Tidak ada komentar

Oleh : Fahrur Rozy

DAKWAH adalah aktivitas yang paling mulia yang dilakukan oleh seorang manusia. Dakwah adalah sandaran terbesar bagi berbagai kebaikan serta bagi diperolehnya berbagai derajat dan kedudukan yang mulia. Semua ini tidak pantas diperuntukkan bagi orang-orang yang ingin mendapatkannya dengan usaha yang mudah, pengorbanan yang sedikit, dan aman (tanpa mengalami hambatan dan gangguan). Sebab, aktivis dakwah tidak serta-merta identik dengan pengisi acara di majlis-majlis, hingga ketika ada senjata digerak-gerakkan dihadapannya atau ketika ia mendengar adanya ancaman, ia mundur dan menarik diri kebelakang. Ia menyangka dakwah ini seperti sebuah permainan sekedar untuk mengisi waktu luang, dan wahana untuk menunjukkan keahlian atau kepiawaian.


SIAPAPUN yang berkeinginan untuk melakukan aktivitas dakwah sebagaimana yang dilakukan oleh para Nabi dan Rasul, maka ia harus terlebih dahulu menjadikan dirinya sebagai teladan dalam hal keutamaan, kemuliaan dan kebaikan. Islam harus tercermin di dalam dirinya; baik menyangkut berbagai pemikiran, hukum, maupun sifat-sifat dan akhlak yang baik dan utama. Jika Islam belum tercermin dalam dirinya, ia belum layak untuk mengemban dakwah. Kalaupun ia berusaha untuk melakukannya, jelas ia tidak akan pernah berhasil; kebaikan juga tidak akan pernah terwujud melalui tangannya.


Seorang aktivis dakwah sudah semestinya memahami bahwa apabila ia tidak mempersiapkan dirinya agar islam terintegrasi di dalam dirinya, baik dalam berbagai pemikiran, hukum, maupun sifat-sifat islami yang harus dimilikinya, berarti ia belum memenuhi kualifikasi untuk mengemban dakwah. Bahkan, ia tidak akan pernah menjadi seorang aktivis dakwah, meskipun ia telah berusaha ataupun mengklaim diri sebagai aktivis dakwah.


Setiap aktivis dakwah wajib merepresentasikan dan mewujudkan islam dalam dirinya; baik dalam ucapannya, prilakunya, maupun sifat-sifatnya. Apabila islam tidak tercermin dan terwujud dalam ucapan, perilaku, dan sifat-sifatnya, ia tidak bisa disebut sebagai seorang aktivis dakwah; ia hanyalah seorang muslim kebanyakan.


Seorang aktivis dakwah idealnya adalah cermin atau representasi islam satu-satunya yang real ketika Daulah Islam yang merupakan cermininan islam yang paling besar, tidak ada. Karena itu, seorang aktivis dakwah ketika berkata wajib hanya mngucapkan pemikiran atau hukum-hukum islam saja atau yang tidak bertentangan dengan islam; ketika berperilaku wajib melakukan hal-hal yang sesuai dengan islam semata. Disamping itu, ia wajib mensifati dirinya hanya dengan sifat-sifat yang islami dan akhlak-akhlak yang terpuji. Seorang tidak pantas disebut aktivis dakwah jika ia tidak memiliki salah satu saja dari ketiga aspek –ucapan, perilaku dan sifat-sifat- di atas.


DAKWAH adalah puncak kebaikan dan keutamaan, maka dakwah tidak akan benar-benar dapat dikerjakan kecuali oleh seseorang yang menghiasi dirinya dengan puncak kebaikan dan keutamaan; baik dalam ucapan, perilaku, maupun sifat-sifatnya. [Fahrur.Rozy]


Terinspirasi dari kitab “Pengemban Dakwah..” karya Ulama Hebat Syaikh Mahmud Abd. Latif Uwaidhah.



Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Bacaan dan Rukun khatbah jumat

2 komentar
Beberapa minggu yang lalu seorang teman datang dan beliau minta kepada saya untuk mengajari bagaimana cara - cara berkhutbah Jum`at itu. Awalnya sih biasa saja, tetapi kemudian beliau memberikan alasan kenapa ingin sekali tahu dan bisa berkhutbah jum`at, alasannya cuma satu "karena Saya seorang lelaki, katanya"
Karena kata-katanya itu membuat saya dalam beberapa hari kemudian menjadi terus kepikiran tentang alasan beliau.
Bukan karena beliau sebelumnya bukan lelaki sehingga membuat saya kaget, bukan ? tetapi dalam hati saya berfikir, "masih ada ya ternyata dizaman edan ini seorang laki-laki muda dengan penuh kesadaran ingin belajar sesuatu karena dorongan keimanan" padahal diujung sana seorang pemuda seusia beliau ini pasti masih sibuk pacaran, main band, kongkow - kongkow di mal atau dipinggir jalan.
Terimakasih sahabatku disana, semoga Allah selalu membuatmu istiqomah

rukun khutbah Jumat :

Rukun Pertama: membaca pujian pada Allah
Khutbah jumat itu wajib dimulai dengan hamdalah. Yaitu lafaz yang memuji Allah SWT. Misalnya lafaz alhamdulillah, atau innalhamda lillah, atauahmadullah. Pendeknya, minimal ada kata alhamd dan lafaz Allah, baik di khutbah pertama atau khutbah kedua.
Contoh bacaan:

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

Rukun Kedua: membaca Shalawat kepada Nabi SAW
Shalawat kepada nabi Muhammad SAW harus dilafadzkan dengan jelas, paling tidak ada kata shalawat. Misalnya ushalli ‘ala Muhammad, atau as-shalatu ‘ala Muhammad, atau ana mushallai ala Muhammad.
Contoh bacaan:

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

Rukun Ketiga: memberikan Washiyat Taqwa
Yang dimaksud dengan washiyat ini adalah perintah atau ajakan atau anjuran untuk bertakwa atau takut kepada Allah SWT. Dan menurut Az-Zayadi,washiyat ini adalah perintah untuk mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Sedangkan menurut Ibnu Hajar, cukup dengan ajakan untuk mengerjakan perintah Allah. Sedangkan menurut Ar-Ramli, washiyat itu harus berbentuk seruan kepada ketaatan kepada Allah.
Lafadznya sendiri bisa lebih bebas. Misalnya dalam bentuk kalimat: “takutlah kalian kepada Allah”. Atau kalimat: “marilah kita bertaqwa dan menjadi hamba yang taat”.
Contoh bacaan:

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Rukun Keempat: Membaca ayat Al-Quran pada salah satunya
Minimal satu kalimat dari ayat Al-Quran yang mengandung makna lengkap. Bukan sekedar potongan yang belum lengkap pengertiannya. Maka tidak dikatakan sebagai pembacaan Al-Quran bila sekedar mengucapkan lafadz:“tsumma nazhar”.
Tentang tema ayatnya bebas saja, tidak ada ketentuan harus ayat tentang perintah atau larangan atau hukum. Boleh juga ayat Quran tentang kisah umat terdahulu dan lainnya.
Contoh bacaan:

فَاسْتبَقُوا اْلخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونوُا يَأْتِ بِكُمُ اللهُ جَمِيعًا إِنَّ اللهَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيرٌ


أَمّا بَعْدُ

Selanjutnya berwasiat untuk diri sendiri dan jamaah agar meningkatkan taqwa kepada Allah SWT, lalu mulai berkhutbah sesuai topik.

……. isi khutbah pertama ………

Setelah itu menutup khutbah pertama dengan do’a untuk seluruh kaum muslimin dan muslimat.
Contoh bacaan:

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Lalu duduk sebentar untuk memberi kesempatan jamaah jum’at untuk beristighfar dan membaca shalawat secara perlahan.
Setelah itu, khatib kembali naik mimbar untuk memulai khutbah kedua. Diawali dengan bacaaan hamdallah dan diikuti denganshalawat.
Contoh bacaan:

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَلِيُّ الصَّالِحِينَ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ., أَمَّابعد,

Selanjutnya di isi dengan khutbah baik berupa ringkasan, maupun hal-hal terkait dengan tema khutbah.

……. isi khutbah kedua ………


Rukun Kelima: Doa untuk umat Islam di khutbah kedua
Pada bagian akhir, khatib harus membacakan doa yang intinya meminta kepada Allah kebaikan untuk umat Islam. Misalnya kalimat:Allahummaghfir lil muslimin wal muslimat . Atau kalimat Allahumma ajirna minannar .
Contoh bacaan do’a penutup:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.

Selanjutnya khatib turun dari mimbar yang langsung diikuti dengan iqamat untuk memulai shalat jum’at. Shalat jum’at dapat dilakukan.


2 komentar :

Posting Komentar

Perjuangan Penegakan khilafah

2 komentar

Kemarin di salah satu situs jejaring sosial yang cukup digandrungi kalangan muda-mudi ada sebuah status dari seorang teman yang memberikan informasi bahwa ada seorang yang katanya Kyai dan juga pimpinan pondok pesantren di jawa timur berani mengeluarkan kecaman keras terhadap gerakan atau ide-ide mengenai upaya penegakan syariah khilafah.

Yang menjadikan saya agak cukup tergeleng-geleng adalah kecaman itu disampaikan terbuka bahkan juga disitus resmi Ormas islam yang terbesar di negeri ini. Dalam hati saya berfikir dan kecewa dengan hal ini karena pada dasarnya tak seperti ini seharusnya kelakuan seorang kyai yang seharusnya lebih takut pada Allah bukan malah menganggap hukum Allah sudah ga patut lagi karena merasa zaman sudah berganti, astagfirulloh hal adzim.

Kyai tersebut menyampaikan dihadapan ribuan jamaahnya bahwa, siapapun dan apapun ormasnya yang mengganggu asas pancasisla dan keutuhan NKRI, maka akan berhadapan dengan NU. ”Siapaun mengganggu Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan berhadapan dengan NU,” tukasnya. (http://nu.or.id/ Ahad (10/7)

Namun statment yang disampaikan oleh kyai tersebut bernuansa penuh dengan kepentingan dimana ini terkait dengan kekuasaan tentunya, ketakutan kyai ini tentu beralasan karena gerakan yang berupaya untuk menyadarkan umat tentang sejahtera dibawah naungan khilafah kini makin marak bahkan yang terahir telah diadakan di 30 kota di nusantara dari mulai Banda aceh sampai Papua, sebuah memorial besar yaitu KONFERENSI RAJAB 1432 h yang dihadiri oleh ratusan sampai puluhan ribu massa yang sepakat dengan penegakan Syariah dan Khilafah.

Melihat fenomena tentang ketidak sepakatan sebagian orang tentang Khilafah mungkin bisa dimaklumi hal ini terkait dengan pemahaman dan juga jauhnya masyarakat muslim kini yang hidup dibawah naungan kapitalisme yang cenderung selalu berupaya untuk memisahkan antara agama dan kehidupan sehingga menyebabkan banyak penduduk negeri ini yang ber KTP (kartu penduduk) beraga Islam namun aktifitas dan kelakuannya tak mencerminkan sedikitpun sebagai pengemban Islam, yang difikirkan hanya dunia, harta dan keuntungan. Padahal rosululloh saw. Telah berpesan dalam sebuah hadisnya :

Barangsiapa yg bangun di pagi hari dan hanya dunia yg di pikirkannya, sehingga seolah-olah ia tidak melihat HAK ALLAH dalam dirinya, maka ALLAH akan menanamkan 4 macam penyakit padanya :1. Kebingungan yang tiada putus-putusnya. 2. Kesibukan yang tidak pernah jelas akhirnya. 3. Kebutuhan yang tidak pernah merasa terpenuhi. 4. Khayalan yang tidak berujung wujudnya. [HR.Muslim]

Sedih jika menyaksikan kondisi muslim seperti ini, negara yang seharusnya menjaga kesejahteraan dan juga aqidah rakyatnya malah lepas tangan sibuk dengan kepentingan pribadi dan golongannya.

Berbicara tentang perjuangan penegakan khifah Allah swt. Memberikan sebuah kabar gembira bahwa Allah akan meneguhkan Islam dan kaum Muslim, serta membalikkan keadaan yang buruk menjadi baik. Firman Allah Swt:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْناً يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئاً وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh diantara kalian, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. Sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan Aku dengan sesuatu (apa)pun. Siapa saja yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. (TQS. an-Nur [24]: 55)

Siapa pun yang tidak mau menolong agama Allah dan menjalankan syariat-Nya, maka Allah akan menggantikan mereka dengan orang-orang yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih lurus pendiriannya dari pada mereka (yang sebelumnya). Allah Swt berfirman:

وَإِن تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْماً غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ

Jika kalian berpaling, niscaya Dia akan mengganti kalian dengan kaum yang lain, dan mereka tidak seperti kalian. (TQS. Muhammad [47]: 38)

Oleh karena itu, di depan kita terdapat dua pilihan yang sudah jelas: apakah kita saat ini hendak bergabung dan menjadi barisan dari kaum yang dimuliakan oleh Allah karena membela agama-Nya; ataukah (kita termasuk kelompok yang) berdiam diri dan (lebih suka) tetap terhina di bawah kungkungan sistem hukum dan pemerintahan kufur yang dikangkangi oleh dominasi negara-negara kafir? Maha benar Allah dengan firman-Nya:

يُرِيدُونَ أَن يُطْفِؤُواْ نُورَ اللّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّهُ إِلاَّ أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, sementara Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya, meskipun orang-orang kafir membencinya. (TQS. at-taubah [9]: 32)


2 komentar :

Posting Komentar

Nazaruddin dan Skandal Partai Demokrat*
Tidak ada komentar
Oleh: Agung Agustian**)

Transparency International Indonesia mencatat bahwa indeks korupsi di Indonesia tidak menurun, masih bertahan di angka 2,8. Posisi itu sama dengan periode sebelumnya. Indonesia berada di peringkat 110 dari 178 negara yang disurvey terhadap indeks persepsi korupsi (antaranews, 26/10/2010).
Dari data laporan tahun 2010, MA menyebutkan sebanyak 442 kasus korupsi telah diputus. Dari 90,27 persen koruptor yang divonis bersalah, tercatat 269 perkara atau 60,68 persen yang terdakwanya divonis antara 1 hingga 2 tahun.

Skandal Politisi Partai Demokrat

Berawal dari perilaku korup para pejabat Indonesia, menarik untuk dibahas terkait dugaan korupsi yang dilakukan sejumlah politisi Partai Demokrat. Bendahara umum partai mayoritas di DPR ini yakni M. Nazaruddin, begitupula anggota DPR dari FPD Angelina Sondakh. Kasus yang menjerat mereka ini terkait dugaan suap proyek wisma atlet SEA Games, Palembang, Sumatra Selatan. Dimana KPK telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus suap Rp 3,4 miliar dalam proyek wisma atlet senilai Rp 199 miliar itu, yakni Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, petinggi PT Duta Graha Indah, Muhammad El Idris, dan petinggi PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang.

Partai Demokrat tentu tahu bagaimana persisnya keterlibatan kadernya di kasus Kemenpora, mengingat Nazaruddin dan beberapa kader partai lainnya sudah diperiksa tim investigasi. Tentu Partai Demokrat harus membantu proses hukum yang dilakukan KPK dengan memanggil atau membujuk Nazaruddin –sebagaimana Gayus oleh Satgas Mafia Hukum– agar mau kembali pulang dan memenuhi surat panggilan KPK.

Bergaining position Nazaruddin cukup kuat, dimana bukan rahasia umum lagi bahwa sewaktu masih di komisi X, Nazaruddin memang pandai memainkan perannya untuk menggali dana. Salah satu perannya adalah mengatur anggaran pendidikan untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Yang salah satu programnya adalah PTN yang mempunyai fakultas kedokteran harus memiliki Rumah Sakit Pendidikan. Dengan program inilah anggaran negara, yang jumlahnya ratusan milyar, dimainkan, baik untuk pembangunan fisik rumah sakit maupun pengadaan alat kesehatan. Tentunya untuk menambah pundi-pundi Partai.

Demokrasi Alat Kapitalis

Penerapan demokrasi di Indonesia sejatinya adalah sebagai alat penerapan sistem Kapitalisme yang sangat efektif. Trias politica membagi kekuasaan menjadi tiga yakni legislatif, eksekutif dan yudikatif, justru semakin memberikan celah untuk saling menutupi borok yang ada pada masing-masing lembaga ini. Fakta tersebut sangat kentara dengan di’peti es’kannya kasus Bank Century atau kasus BLBI yang sampai sekarang tidak jelas juntrungannya.

Peluang ini tentulah dimanfaatkan para pemilik modal untuk meraup kekayaan yang lebih besar lagi, yakni dengan keterlibatan mereka baik secara langsung ataupun tidak. Secara langsung mereka sangat memungkinkan menjadi pemeran utama partai, sebagai politisi jadi-jadian. Ataupun secara tidak langsung mereka memberikan kucuran dana yang sangat besar untuk meloloskan calon-calon anggota legislatifnya. Bahkan saat ini, melalui kebijakan terbaru bahwa partai politik boleh menerima dana dari pengusaha (pemilik modal) hingga Rp. 7,5 milyar, yang sebelumnya hanya dibatasi Rp. 4 milyar saja. Walhasil kebijakan yang dirumuskan tidak akan jauh dari aktivitas suap-menyuap, sogok-menyogok, kolusi dan tentulah korupsi. Dimana kebijakan yang dihasilkan akan senantiasa menguntungkan para pemilik modal tersebut. Akhirnya fungsi politik yang sejatinya mengurusi urusan rakyat menjadi jauh panggang dari api.

Kondisi lembaga yudikatif yang memiliki peran sebagai penegak hukum pun banyak terlibat skandal yang sama, sehingga tidak mampu berbuat banyak. KPK yang menjadi lembaga ‘super body’ saat ini sedang disibukkan dengan pemilihan ketua pimpinan yang baru. Begitupula keterkaitan erat antara legislatif dan eksekutif secara kepartaian semakin mengokohkan praktek permainan kotor yang lebih smooth. Terlebih lagi sebagaimana laporan MA tahun lalu, sistem hikum di negeri ini amat mandul terhadap para politisi atau pejabat pelaku korupsi. Sempurnalah kebobrokan sistem aturan yang diterapkan Indonesia ini dalam mengokohkan praktik-praktik busuk demikian terjadi berulang kali.

Alih-alih sebagai sistem perpolitikan yang diagung-agungkan, ternyata demokrasi semakin memperlihatkan kebobrokannya. Akhirnya demokrasi hanya sekedar alat berjalannya sistem kapitalisme di negeri ini. Walhasil bukan kesejahteraan rakyat yang didapat, yang ada malah praktek kecurangan para pejabat dan implikasinya rakyat semkin melarat. Terlebih lagi ketika sang penguasa itu adalah pengusaha, tentunya dengan berbagai kepentingan dan ambisi pribadinya agar senantiasa mulus dalam menjalankan usahanya melalui lembaga legislatif sebagai pembuat –perekayasa– aturan yang legal (sah).

Penutup

Telah jelas bahwa korupsi dengan berbagai varian-nya lahir dari rahim kandung demokrasi. Demokrasi melahirkan para politisi bermental korup, zalim, dan rakus. Demokrasi telah membiasakan para politisi dan penguasanya untuk gemar berbuat curang, menerima suap dan melakukan praktik kolusi yang merugikan rakyat, padahal Allah dan RasulNya telah mengharamkan perbuatan tersebut. Partai politik pun tak ayal sebagai kumpulan orang-orang bejat yang kelaparan dan melahap hak-hak rakyat.

Kebejatan para politisi yang notabene mereka adalah penguasa dan pemerintahan yang sekarang ada, penyebab keduanya bukanlah sekadar rusaknya moral para politisi atau pemimpin tersebut, namun juga karena keborokankan sistem yang diterapkan. Sudah sepatutnya bagi ummat untuk mencampakkan sistem politik demokrasi seraya menggantinya dengan sistem yang diridhai Allah dan Rasul-Nya, yang menjamin keberkahan hidup di dunia dan akhirat.

Oleh sebab itu untuk menghindarkan umat dari semua kerusakan ini dan mewujudkan kehidupan yang lebih baik maka tidak ada jalan lain kecuali mencampakkan sistem politik demokrasi yang menjadi akar semua permasalahan itu. Selanjutnya kita adopsi dan terapkan petunjuk hidup dan sistem yang diberikan oleh Allah Swt. yang Mahabijaksana. Sebab Allah SWT sendiri telah menjamin bahwa Islam akan memberikan kehidupan yang berkah kepada kaum muslimin dan jaminan kehidupan bagi umat manusia umumnya.

Belum cukupkah umat menderita dalam sistem demokrasi dan setiap hari menyaksikan kerusakan demi kerusakan muncul akibat sistem ini yang dijalankan para politisi dan penguasa? Sungguh Allah telah memberi pelajaran dan peringatan kepada kita semua, semoga kita bisa memahaminya. Allah Swt. Berfirman:

أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ

“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS. al-Maidah: 50).

Wallâh a’lam bi ash-shawâb. []


** mahasiswa Teknik geologi Unpad (aktivis HTI)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Fenomena Gaya berbusana "muslimahah" kini

Tidak ada komentar

Minggu – minggu ini ada sebuah berita yang cukup hangat tentang seorang artis penyanyi Widy Vierra menjalani visum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Ia diduga menjadi korban penculikan dan kekerasan seksual di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Melihat fenomena itu menjadi hal yang tak mungkin terjadi begitu saja karena seperti menjadi sebuah kebiasaan saat ini banyak wanita yang berpakaian jauh lebih minim dibandingkan dengan kaum laki-laki, bayangkan saja mereka lebih suka mengenakan pakaian yang lebih pas dipakai oleh anak kecil dengan bahan serba kurang dan ukuran yang sangat ekonomis.

Menurut saya sejauh ini banyak faktor yang mendorong mereka berperilaku demikian dan bisa dipastikan alasannya pun beragam. Namun bisa dipastikan kecenderungannya sama yaitu agar dibilang keren dan funky.Parahnya lagi hal ini pun menjangkiti sebagian besar gadis remaja dan orang dewasa yang ingin mengenakan kerudung agar tampak lebih islami namun tetap bisa terlihat gaul, yaitu dengan menonjolkan lekuk tubuh mereka bahkan menggunakan pakaian yang serba pres body yang harapannya sih agar tetap trendy di mata lelaki. Beginilah kerusakan generasa muda muslim saat ini disaat faham sekuler menjadi santapan sehari-hari disaat sistem kapitalisme di adopsi oleh negeri ini.

Terkait dengan hal ini ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi diantaranya adalah pertama, faktor internal berupa pemahaman seorang muslimah yang kurang dan keimanan yang lemah terkait dengan kewajiban menutup aurat. Mereka yang paham bahwa tuntunan Islam untuk berjilbab adalah bukan sekedar masalah fashion tetapi bentuk ketaatan akan lebih konsisten bertahan dengan ‘pilihannya’. Karena ketika melakukan sebaliknya, mereka akan berpikir bahwa setiap saat itu mereka melanggar perintah-Nya. Di sinilah pentingnya penanaman keimanan, percaya bahwa setiap perilaku ada konsekuensinya.

Tidak kalah pentingnya adalah penanaman pemahaman akan hikmah dan tujuan diwajibkannya jilbab bagi muslimah. Permasalahanya, muslimah sekarang ini sedikit yang pemahamannya sampai kepada tingkatan ini. Ada juga yang sudah mengerti, paham, akan tetapi tidak kuat dengan budaya di lingkungannya. Maka pengetahuan saja tidak menjamin seseorang bisa konsisten berjilbab yang syar’i.

Dan yang kedua adalah faktor eksternal, ada satu hal yang sangat penting untuk dipahamkan kepada para muslimah dan juga muslimin bahwa saat ini bangsa ini berada ditengah-tengah cengkraman kapitalisme yang tentunya berazaskan manfaat yang dalam setiap perjalanannya selalu mengacu pada faham sekulerisme yaitu pemisahan antara agama dan kehidupan, hingga menjadi tidak anaeh jika kaum hawa saat ini menjadi produk dagangan. Dan ini pun mulai menjadi hal yang wajar jika pemahan tentang cantik, anggun, menarik adalah seperti yang digambarkan oleh media-media yang bisa kita tonton tiap hari di TV di baligho pinggir jalan di koran majalah dll, mereka berpakaian tetapi memamerkan aurat tubuh mereka masih terlihat jelas.

Memang berat bagi wanita muslimah untuk konsisten dengan ajaran islam ini di tengah derasnya budaya-budaya non islami yang subur berkembang. Belum lagi pemikiran-pemikiran menyimpang tentang syariat jilbab. Beruntunglah wanita yang paham akan indahnya syariat jilbab sebagai bagian ajaran Islam. Bahwa Islam ingin memuliakan wanita. Ia tidak membiarkan wanita bisa dinikmati begitu saja, oleh siapa saja.

Beruntunglah wanita yang paham bahwa ia semakin cantik dan dihormati dengan berjilbab sesuai dengan syariat. Yang yakin bahwa keridhaan Tuhannya adalah melebihi segalanya. Yang yakin bahwa ‘penerimaan’ dari manusia tidak semestinya menggiring ia untuk melanggar perintah-Nya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar