Meet The Author

Marhaban yaa Ramadhan

Tidak ada komentar

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

PROYEK 5 JULI

Tidak ada komentar
Ah,,, alhamdulillah jadi juga. Nah ini hasil oprekan pagi ini, proyek HTI-KU monggo silahkan dilihat dan dikomentari, kalau mau download monggo download saja GRATIS


* download leaflet





Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Sebuah memoar teruntuk sahabatku

Tidak ada komentar

Cerita ini berwal saat ramadhan tahun lalu di sebuah pasar di desaku Gaya Baru, semoga bermanfaat dan memberi inspirasi.

Sudah menjadi ritual bagiku saat aku pulang ke kampung halamanku ini, aku selau menyempatkan diri walau hanya sejenak untuk dapat bertemu dengan beberapa kawanku semasa SD dan SMP dahulu, entah kenapa ada rasa yang berbeda, rasa rindu yang amat sangat terasa jika tidak bertemu dengan mereka, mungkin karena mereka adalah teman-teman yang sangat luarbiasa untukku, teman sepermainan, teman belajar bersama dan teman mengaji di kampung ini dulu, walau saat ini mereka semua sudah berbeda, sudah banyak perubahan, bahkan ada dari mereka yag sudah berganti setatus sebagai bentuk peningkatan jati diri. Yah terlepas dai perubahan itu semua namun kami masih merasa bahwa kami tetaplah seperti yag dulu seorang sahabat yang selalu melakukan sesuatu dengan gembira dan tidak ada sekat diantara kita.

Hari itu tepatnya siang menjelang sore di Pasa Gaya Baru, satu-satunya pasar yang ada di desa kami, cukup ramai suasana Ramadhan di pasar hari ini, apalagi menjelang Idul Fitri, aku baru bisa dengan leluasa keliling pasar saat siang menjelang sore karena pada saat ini pengunjung pasar sudah mulai sepi, walau ada beberapa yang masih hilir mudik mencari barang untuk dibeli sebagai persiapan menyambut Lebaran yang tinggal 3 hari lagi.

Sambil melangkahkan kaki menyusuri gang-gang dalam pasar walau keadaannya saat ini sudah berubah 1800 aku terus melangkah sekaligus sesekai aku teringat masa dimana aku pernah bermain dengan teman-temanku dulu disini, mencari karet gelang, bermain tembak-tembakan, dan membeli karet pentil di toko sepedah untuk dijadikan karet pelinteng untuk mencai burung. Pikirku melayang jauh dan aku teringat ada satu toko yag membuatku selau terkenang yang saat ini sudah tutup karena tidak ada penerusnya, toko itu menjual berbagai macam barang dan jajanan anak-anak yang tentunya menjadi langganan kami, pemilik toko itu biasa dipanggil dengan sebutan “Bu Tuli” sangat akrab sekali dengan kami karena kami adalah pelaggan setia ditokonya. Ah ...sungguh indahnya menyusuri pasar ini, sambil sesekai aku mengabsen beberapa teman yang memang orang tuanya bekerja sebagai pedang di pasar ini, siapa tahu saja bisa bertemu dengan mereka, melepas kangen dan sekaian ingin meng-update berita terbaru tentang kampungku ini, dan beberapa teman sepermainan dulu karena sudah satu tahun berlalu aku meninggalkan kampung penuh kenangan ini.

Langkahku terhenti sejenak di sebuah toko baru yang penuh sesak dengan barang dagangan, yang membuatku terhenti adalah pesona penjaga toko itu, sepertinya wajah itu tidak asing, tanpa ragu aku dekati dia dan menyapanya :

“assalamualaikum, lama ga jumpa pa kabar?” wah … sudah jadi interpreneur suksesni? Alhamdulillah, “
“dia haya tersenyum dan menyambut salamku penuh makna. “

Terhitung cukup lama kita tidak bertemu, karena libur lebaran tahun lalu memang kita tidak sempat berjumpa, bersyukur sekali rasanya bisa bertemu dan berjumpa dengan beliau, banyak cerita yang beliau sampaikan cukup menarik dan membuatku ingin terus bertanya dan bertanya, wah... hampir satu persatu teman kami dari SD samapai SMP kita absen bersama, dari kelucuan dulu sampai bagaimana kondisinya saat ini, walau dari beliau aku tak begitu banyak mendapatkan referensi baru mengenai perkembagan teman-tema yang lain, tetapi cerita beliau sudah menjadi obat tersendiri bagiku.

Menyambung pembicaraan dengannya, aku teringat denga pesan singkat di Hp-ku dari seorang teman tadi malam, lalu langsung saja aku sampaikan;
“Eh.., ada kabar bagus ni, kamukan katanya kangen dengan teman-teman. besok kita (teman-teman SMP) akan mengadakan buka shaum bersama ni”
dirumah salah seorang tema kami yag kebetulan anak dari salah seorang guru kami di SMP dan SD
Tapi ada satu yang berbeda dari tatapan matanya kala itu, setelah menerima ajakan itu (tatapan penuh makna dan dalam) lalu tanpa menunggu komando keluar kata-kata dari mulutnya :
"ah…aku ga ikut, malu sma kalian? Kaliankan sekolah tinggi, kaliankan berbeda, kaliankan begini, kaliankan begitu”

Saat itu rasanya gaya baru berhenti sejenak, aku sempat pergi ke duni lain sesaat dan berteriak
“Kenapa ini, kenapa dulu ia yang ceria, yang dulu penuh semangat, yang dulu percaya diri, kini menjadi seorang yang begitu tertutup dan menyalahkan keadaan. Yang membuatnya semakin berbeda. Sempat terbersit sedikit “ini bukan dia, bukan temanku yang dulu, dia dulu tidak seperti ini”
“sahabatku yang luarbiasa, kita ini sama, kita punya kesempatan yang sama, kita tetap sahabatmu, yang punya cita-cita besar, tidak ada yang membedakan diantara kita, setiap manusia berjan dengan tugasnya masing-masing, Kamu bertugas menjadi Interpreneur, ada yang jadi guru, pegawai, polisi, politisi, bahkan menjadi motivator tetapi ingatlah kita sama tidak ada yang lebih hebat, dan tidak akan ada yang berfikir merendahkanmu”
Saat itu aku segera kembali ke dunia nyata dan membalas pernyataannya itu:

aku sedih melihat kenyataan ini, perubahan waktu ternyata membuat kami semakin berbeda? Padahal sebenarnya kita sama. Kita sama-sama manusia yang diciptakan oleh Allah swt dimuka bumi ini, dengan tugas yag sama yaitu beribadah kepada Allah swt. Cuma kita diberika peran yag berbeda dalam menjalaninya, tetapi tetap saja tugas kita di dunia adalah sama yaitu beribadah kepada Allah swt.
Artinya: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah kepadaku.” (QS Adz Zariyat : 56)

kalo kita mengembalikan semua hidup ini dengan mengikuti apa perintah Allah swt Sang pencipta tentu kita akan PD (percaya diri) dalam menghadapi, atau berhadapan dengan siapapun di muka bumi ini, karena yang ada di dunia itu cuma sementara dan titipan lagi, bukan punya kita, jadi untuk apa terlalu dibaggakan dan kalau sampai berefek membuat kita sungkan untuk bersilaturahmi dengan saudara kita wah.... gaswat ini.
Padahal sangat dilaknat oleh Allah swt Orang -orang yang dengan sengaja mengurungkan diri untuk tidak bersilaturahmi atau bahkan berupaya memutuskan talisilaturahmi maka celaan dan ancaman bagi yang memutus silaturahmi tersebut Allah SWT berfirman yang artinya:

Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh, memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan (silaturahmi), serta melakukan kerusakan di muka bumi akan memperoleh laknat dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (jahanam) (QS ar-Ra’d [13]: 25).


Celaan yang sama juga terdaftar dalam QS Muhammad ayat 22-23. Allah SWT melaknat para pemutus silaturahmi dan menjanjikannya tempat kembali yang buruk (Jahanam). Ini adalah sebuah indikasi bahwa memutus silaturrahmi adalah perbuatan yang haram. Indikasi lain yang memperkuat kewajiban ini banyak dijelaskan di dalam hadis Rasulullah saw., antara lain sabda beliau
Siapa saja yang mengimani Allah dan Hari Akhir, hendaklah memelihara tali silaturahmi (HR al-Bukhari).

Ya Allah semoga sahabatku itu dibukakan hatinya agar tidak terus terjerumus berfikir demikian, dan semoga kita semua menjadi orang-orang pilihan yang selau memilih menjadi ISTIMEWA, menjadi yang luabiasa, dan ingatlah sahabatku kita cuma sementara di bumi ini, yang kita miliki saat ini cuma sekedar titipan, pernahkah kita berfikir :
saat dimana mulut ini tak lagi bisa bicara?
Saat dimana mata ini tak lagi bisa melihat?
Saat dimana penampilan ini tak lagi mempesona?
Saat dimana semua yang kita miliki di dunia ini tak lagi mampu menolong kita?
Dan saat dimana semua amal ibadah kita dihitung? Sedangkan kita tak bisa berargumentasi dan membela? Seperti layaknya terdakwa di mejahijaukan yang masih sempat memberikan pembelaan walau mereka nyata -nyata salah?

Namun berbahagiyalah sahabatku karena kesempatan itu masih ada pada dirimu, saat dimana nafas ini masih panjang, saat dimana mata ini masih bisa melihat, saat mulut ini masih bisa berbicara, saat dimana kita masih dapat mendekatkan diri kepada-Nya
Mari kita sadarkan diri kita, saudarakita, teman-teman kita untuk memanfaatkan kesempatan ini, untuk memanfaatkan saat ini, detik ini, menit, jam ini, minggu ini, bulan ini, tahun ini, untuk memulai menjadi lebih baik dan melakukan perubahan walau haya 1% setiap hari.


Salam the power of sharing http://tri-kusyuhono.co.cc
-----------------------------------------------------------pelinteng : ketapel dalam bahasa jawa

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

DIJUAL TANAH

Tidak ada komentar

Dijual tanah seluas 80 m2 yang diatasnya terdapa sebuah bangunan (bersertifikat/SHM). Lokasi di Jalan Jendral Sudirman Bandung. Cocok untuk segala usaha seperti Ruko, Warnet, Wartel, fhotocopy, dan lain-lain. Harga 200 Juta (Jual Butuh. Harga Pasaran 3 Juta/m2). Minat serius hubungi Erick di no. telp (022) 7912702 atau 0818-020202-31

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Menyambut bulan Rajab

Tidak ada komentar


Pagi ini hanphone berdering, nada yang khas sebagai pertanda bahwa ada SMS masuk, aku ambil hanphone ku dan dengan cekatan jari-jemariku beraksi membuka satu pesan yang masuk. Satu pesan dari seorang sahabat tertulis :

-----------------------------------------------------------------------------------------------
Dari :
rangga baru
14-06-2010
07:58
aslm, memasuki bulan rajab, rasululloh SAW mngjarkan doa kpd qta: “allahumma Baariklana Fii Rajaba wa Sya`bana wa Balligna Ramadhan” (ya Allah, berikanlah kpd kami di bln Rajab & Sya`ban serta sampaikan kami utk bertemu bln Ramadhan) amiin, Mari qt tingkatkan amal yaumiyah mnyambut Ramadhan..

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Aku terdiam beberapa saat, fikiranku melayang bagai mesin waktu yang mencoba untuk memutar kejadian satu tahun yang lalu kejadian dimana aku mendapatkan SMS dengan isi yang tak jauh berbeda dengan isi SMS yang baru saja aku baca, namun aku cepat-cepat sadar dan mersakan sesuatu yang sedikit terasa ganjil, fikiran bawah sadaraku berkata :

“sepertinya baru beberapa bulan yag lalu aku mendapat SMS serupa”
sambil bergumam aku :“wah...sudah satu tahun berlalu?”
,


Yah...! waktu memang berjalan terasa begitu cepat, hari ini sudah masuk kebulan Rajab, perasaan hati senang karena masih diberika kesempatan untuk bisa bertemu dengan bula ini, di tahun yang berbeda, namun masih banyak hal yang belum maksimal aku kerjakan.

Terlepas dari hayalan pribadi, cukup menarik kalau kita coba telusuri tentang keutamaan di bulan Rajab ini, dalam sebuah keterangan di jelaskan bahawa Bulan Rajab adalah salah satu dari Empat Bulan Haram atau yang dimuliakan Allah swt. Diantara keempat bulan itu adalah: Bulan Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab .

Dalam Al Quran surat At Taubah: 36 Allah swt berfirman yang artinya:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan Ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” At Taubah: 36


Dalam keterangan lain di katakan Rajab, adalah bulan ketujuh dalam penanggalan Hijriyah dan penanggalan Jawa. Bulan ini dikenal sebagai bulan Allah. Dan ada juga keterangan yang menjelaskan bahwa “Rajab adalah bulannya Allah SWT, Syakban bulanku dan Ramadan adalah bulan umatku,” demikian dikatakan Nabi SAW. Bulan Rajab adalah salah satu bulan haram, di mana Allah SWT melarang hamba-Nya berperang, berkelahi, atau membunuh apapun.

Terlepas dari keutamaan bulan Rajab ini, seharusnya kita dapat mengambil pelajaran dari setiap fenomena pergantian bulan sebagai sarana untuk selalu bersyukur kepda Allah swt. karena saat pergantian bulan kita masih diberikan nikmat dapat berada di bula tersebut dan dalam rangka untuk mengambil ibrah dalam kehidupan juga sebagai sarana untuk memuhasabahi diri sehingga kita dapat terus meng up grade atifitas ibadah kita.
Karena itu, pergantian bulan dalam bulan-bulan Hijriyah kita disunnahkan untuk berdo’a, terutama ketika melihat hilal atau bulan pada malam harinya. Do’a yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah saw. Adalah:

اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِاْلأَمْنِ وَاْلإِيْمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَاْلإِسْلاَم رَبِّيْ وَرَبُّكَ اللهُ هِلاَلَ رُشْدٍ وَخَيْرٍ
“Ya Allah, Jadikanlah bulan ini kepada kami dalam kondisi aman dan hati kami penuh dengan keimanan, dan jadikanlah pula bulan ini kepada kami dengan kondisi selamat dan hati kami penuh dengan keislaman. Rabb ku dan Rabb mu Allah. Bulan petunjuk dan bulan kebaikan.” (HR. Turmudzi)



Shaum di Bulan Rajab

Shaum dalam bulan Rajab, sebagaimana dalam bulan-bulan mulia lainnya hukumnya sunnah.
Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah aw. Bersabda:

“Puasalah pada bulan-bulan haram (mulya).” Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad.


Rasulullah saw. juga bersabda:

“Kerjakanlah ibadah apa yang engkau mampu, sesungguhnya Allah tidak pernah bosan hingga kalianbosan”.

Ada beberapa hadis lain yang menerangkan keutamaan bulan Rajab. Seperti berikut ini:
"Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu sorga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan."

Riwayat al-Thabrani dari Sa'id bin Rasyid: Barangsiapa puasa sehari di bulan Rajab maka laksana ia puasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka Jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu sorga, bila puasa 10 hari Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."

"Sesugguhnya di sorga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".

Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi saw berkata: "Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku."


Hadis-hadis tersebut dha'if (kurang kuat) sebagaimana ditegaskan oleh Imam Suyuthi dalam kitab al-Haawi lil Fataawi.
Ibnu Hajar, dalam kitabnya “Tabyinun Ujb”, menegaskan bahwa tidak ada hadits, baik sahih, hasan, maupun dha’if yang menerangkan keutamaan puasa di bulan Rajab.
Bahkan beliau meriwayatkan tindakan Sahabat Umar yang melarang mengkhususkan bulan Rajab dengan berpuasa.
Ditulis oleh Imam Asy Syaukani dalam Kitabnya, Nailul Authar, menerangkan bahwa Ibnu Subki meriwayatkan dari Muhamad bin Manshur As Sam’ani yang mengatakan bahwa tidak ada hadis yang kuat yang menunjukkan kesunahan puasa Rajab secara khusus.
Disebutkan juga bahwa Ibnu Umar memakruhkan puasa Rajab, sebagaimana Abu Bakar al-Tarthusi yang mengatakan bahwa puasa Rajab adalah makruh, karena tidak ada dalil yang kuat.
Namun demikian, sesuai pendapat Imam Asy Syaukani, bila semua hadits yang secara khusus menunjukkan keutamaan bulan Rajab dan disunahkan puasa di dalamnya kurang kuat untuk dijadikan landasan, maka hadits-hadits yang umum, seperti yang disebut di atas, itu cukup menjadi hujah atau landasan.
Di samping itu, karena juga tak ada dalil yang kuat yang memakruhkan puasa di bulan Rajab.


Do’a Bulan Rajab

Bulan Rajab merupakan starting awal untuk menghadapi Bulan Suci Ramadhan. Subhanallah, Rasulullah saw. menyiapkan diri untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan selama dua bulan berturut sebelumnya, yaitu bulan Rajab dan bulan Sya’ban. Dengan berdoa dan memperbanyak amal shalih.
Do’a keberkahan di bulan Rajab. Bila memasuki bulan Rajab, Nabi saw. mengucapkan, “Allaahumma Baarik Lana Fii Rajaba Wa Sya’baana, Wa Ballighna Ramadhaana. “Ya Allah, berilah keberkahan pada kami di dalam bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.”
Hadits di atas disebutkan dalam banyak keterangan, seperti dikeluarkan oleh Abdullah bin Ahmad di dalam kitab Zawaa’id al-Musnad (2346). Al-Bazzar di dalam Musnadnya -sebagaimana disebutkan dalam kitab Kasyf al-Astaar- (616). Ibnu As-Sunny di dalam ‘Amal al-Yawm Wa al-Lailah (658). Ath-Thabarany di dalam (al-Mu’jam) al-Awsath (3939). Kitab ad-Du’a’ (911). Abu Nu’aim di dalam al-Hilyah (VI:269). Al-Baihaqy di dalam Syu’ab (al-Iman) (3534). Kitab Fadhaa’il al-Awqaat (14). Al-Khathib al-Baghdady di dalam al-Muwadhdhih (II:473).


Namun ada juga yang berpendapat bahwa penunjukan hadits yang menerangkan tentang doa tersebut, maudhu, walaupun adapula yang mengatakan bahwa hadits tersebut dhaif, satu hal yang perlu kita cermati adalah, bahwa kita dapat mengambil manfaat positif dari doa tersebut, dengan mengesampingkan derajat haditsnya. mengapa, karena perintah berdoa berasal dari Allah. banyak doa-doa yang kita ucapkan bukan berasal dari hadits, melainkan doa dari para salafusshalih, malah bisa jadi  kita memiliki doa favorit yang kata-katanya tidak berasal dari siapaun, melainkan murni dari hati kita sendiri. seperti doa berikut, ALLAHUMMA ARRIFNI FII NAFSIHI, Iini bukanlah doa yang berasal dari Rasulullah, melainkan doa yang sering diucapkan oleh fudhail bin iyadh...

oleh karena itu, seharusnya kita semua berfikir bahwa tak perlu kita perdebatkan masalah boleh tidaknya membaca doa tersebut, karena isi doa itupun sangat bagus. hanya saja, jangan jadikan doa tersebut menjadi amalan wajib yang harus kita kerjakan setiap menyambut bulan rajab, sya'ban dan ramadhan... yang terpenting sekarang adalah bagaimana kesiapan kita dalam menyambut bulan suci yang penuh berkah, yang akan menyapa kita beberapa bulan mendatang










-----------------------------------------------------------------------------------------------
Daftar pustaka
1.http://id.wikipedia.org/wiki/Rajab
2.http://dakwatuna.com
3.http://www.haqqanisoul.com/profiles/blogs/rahasia-di-balik-tanggal-27-1
4.http://pesantrenvirtual.com

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Mensikapi kenyataan buruknya bola Jabulani?

Tidak ada komentar

Demam piala dunia kini masuk dihari yang ke tiga seantero jagat raya ini mengelu-elukan pesta ini, dari mulai desa sampai kota semua orang menjagokan tim favorit mereka bahkan ada yang menuai penghasilan dari pesta ini, tidak sedikit juga yang memanfaatkan ajang ini untuk berjudi, dari mulai yang sifatnya online sampai yang konvensional, ada yang hanya iseng sampai yang profesional.

Terlepas dari itu semua ada hal yag menarik dari piala dunia tahun ini, yaitu berkaitan dengan Jabulani, hal ini karena Jabulani bayak dipermasalahkan oleh pemain terutama oleh beberapa pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang. Jabulani yang diproduksi oleh Adidas pun tak sepi oleh kritikan dari beberapa pemain diantaranya:

Jabulani mengerikan, “ Kata kipper inggris, david James, “Jelas, sangat tak bias diprediksi ke mana Jabulani melayang.” sementara kipper Spanyol, Iker Casillas, menganggap Jabulani sulit dikontrol. Buffon tak mau kalah. Ia bilang, “saya sudah cirikan sejak hari pertama, Jabulani tidak benar.” (KOMPAS, Senin 14 Juni 2010)


Bercermin dari kisah ini, saya ingin mengajak pada kita semua agar dapat meraba sedikit kedalam diri kita masing-masing, apakah ada pernah merasakan atau bersikap seperti ini (menyalahkan keadaan) ? Sehingga merasa bahwa sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan adalah sesuatu yang bersumber dari luar atau dari kesalahan orang lain ?

Apakah kita termasuk orang yang selalu menyalahkan keadaan dan mencari kambing hitam atas segala yang tidak kita sukai? Padahal sebenarnya kesalahan dan kelemahan itu berada pada diri kita pribadi. Kita hendaknya harus banyak berintrospeksi diri tidak mudah membuat kesimpulan yang ngawur dan terkesan tergesa-gesa dalam segala hal sehingga dalam bersikap kita akan senantiasa berfikir positif, seperti seorang bintang sepak bola Inggris yang mencoba mensikapi dengan positif berkaitan dengan Jabulani :

Bisa dimaklumi jika banyak pemain yang mempermasalahkan Jabulani, namun sebelum gawang kebobolan, lebih baik mereka bersiap untuk menyangkal bahwa penyebabnya adalah ketidakmampuan mereka, bukan akibat Jabulani.


“kalau pemain banyak mengeluh soal ukuran atau berat bola, saya kira mungkin masalahnya adalah pada pemain bola itu sendiri”. (Gelandang Inggris, Frank Lampard)


Sikap Frank Lampard dalam menilai Jabulani, dapat kita contoh dalam kehidupan sehari-hari bahwa bersikap positif itu penting dan sikap seperti ini akan membuat kita selalu menang menjalani kehidupan dan tidak merasa terbebani oleh keadaan tapi hal ini akan membuat kita semakin bertambah baik karena sikap introspeksi diri akan berjalan, yang akan membuat kita semakin tahu seberapa hebatkah kita dan seberapa kurangkah kita sehingga menjadi tolak ukur bagi kita sedang di posisi mana kita saat ini. Kalaulah dalam kenyataannya kita terkategori kurang maka ini menjadi sebuah cambuk agar kita terus bersemangat memperbaiki diri, dan kalaupun pada kenyataannya kita ini baik maka bukan kita merasa cukup? Namun kita akan terus terpacu untuk menjadi yang lebih baik lagi. Karena hidup adalah untuk beribadah, maka tempalah dirimu agar dapat berguna bagi oarang disekelilingmu.




Jatinagor, 14 juni 2010
-----------------------------------------------------------------------------------------------
*JABULANI : Bola yang diproduksi oleh pabrikan Adidas yang digunakan dalam Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Jeritan Permintaan Tolong untuk Membalas Pengacau

Tidak ada komentar
JERUSALEM, KOMPAS.com — Israel telah menahan 480 aktivis pro-Palestina yang ditangkap dalam serangan komando yang mematikan terhadap armada kapal bantuan kemanusiaan bertujuan ke Gaza, dan akan mengusir 48 lainnya, Selasa (1/6/2010).
Militer Israel dengan sangat brutal dan penuh kebencian, telah melakukan serangan terhadap kapal bantuan yang tengah berlayar menuju Gaza senin 31 Mei 2010. Serangan itu menewaskan enam belas orang dari penumpang kapal yang gagah berani menghadapi serangan tentara Yahudi terhadap kapal itu. Kapal itu berlayar dalam misi kemanusiaan, yang memuat orang-orang sipil, dan diliput media. Hal ini menimbulkan kemarahan, kecaman, dan kutukan masyarakat internasional. Kapal itu bukanlah armada perang yang mengangkut militer dan kekuatan perang untuk menyerang benteng Yahudi.

Kapal itu, sebenarnya lebih kecil dari apa yang menjadi kewajiban umat terhadap penduduk Gaza, yang terus bersabar dan bersabar seraya menjerit meminta pertolongan; sementara tidak ada seorang penguasa kaum Muslim pun yang menjawab jeritan itu. Kapal itu sebenarnya tidak mungkin menghilangkan embargo, juga tak mungkin mengusir musuh. Meski demikian, para pemimpin entitas Yahudi pendengki, seperti kebiasaan mereka dalam setiap penyerangan brutalnya, di mana mereka merasa aman disamping para penguasa kaum Muslim; mereka melakukan kejahatan-kejahatannya itu tanpa memandang negara yang menyatakan dirinya sebagai pewaris Khilafah Utsmaniyah yang agung. Juga tanpa menganggap sedikitpun hubungan dengan Yahudi yang terus intens dipertahankan oleh penguasa Turki. Para pemimpin entitas Yahudi itu melakukan semua itu tanpa peduli dengan semua penguasa kaum Muslim.

Menghadapi kejahatan brutal ini, maka mempercayakan kepada masyarakat internasional, sikap negara-negara Eropa, Dewan Keamanan, perkumpulan-perkumpulan negara Arab, aksi diplomasi dan perdebatan perundang-undangan tentang perairan regional dan internasional, semua itu hanyalah upaya sia-sia secara politik dan lari dari tanggungjawab. Entitas batil dan negara brandal ini terus-menerus melakukan aksi-aksi ilegal. Mereka menginjak-injak undang-undang dan konvensi internasional dengan bergandengan tangan dengan barat, tanpa memandang sedikitpun reaksi yang luar biasa.

Sungguh, umat saat ini telah kehilangan Sultan Utsmani Abdul Hamid yang menempeleng broker Yahudi dengan respon yang dicatat dengan tinta emas oleh sejarah. Yaitu pada hari di mana mereka datang menegosiasikan tanah Palestina. Umat saat ini juga kehilangan tokoh-tokoh bertakwa dan gagah berani seperti Sultan Muhammad al-Fatih yang memobilisasi pasukan menggulung imperium Romawi.

Apakah penguasa Turki akan marah seperi kemarahan Sultan Abdul Hamid. Apakah penguasa Turki akan menyifati diri dengan keluhuran dan heroisme sultan Muhammad al-Fatih? Apakah penguasa Turki akan bangkit bergerak sebagaimana al-Mu’tashim untuk memberi pelajaran kepada entitas Yahudi agressor dengan pelajaran yang mengubah jalannya sejarah? Ataukah mereka akan mencukupkan diri dengan berteriak di media dan melakukan aksi-aksi politik yang dangkal, manipulatif, dan sebagai “kanalisasi” rasa marah kaum Muslim?!

Sungguh pengkhianatan para penguasa dan pengabaiannya terhadap Palestina dan penduduknya, telah membuat mustahil menaruh harapan kepada mereka. Tidak ada kebaikan yang bisa diharapkan dari pemerintah Turki yang membiarkan rakyatnya dan siapa saja yang bersama mereka, pergi untuk menghadapi musuh yang memiliki catatan sejarah dengan tangan berlumuran darah dan catatan sebagai jagal, tanpa disertai dengan perlindungan dari kapal-kapal perang dan tentara. Karena itu, kami menyeru para komandan yang mukhlis di dalam militer Turki dan seluruh militer islami, untuk menghentikan drama ini, sekarang…dan sekarang…! Dan kami menyeru untuk bergerak segera menobatkan seorang pemimpin mukhlis yang mengeluarkan para tentara dari barak-barak mereka, memenuhi gelegak aliran darah mereka, dan memobilisasi mereka untuk menghentikan kebrutalan dan kesombongan Yahudi di muka bumi. Juga memobilisasi orang-orang yang mencintai mati syahid lebih dari kecintaan Yahudi terhadap kehidupan, untuk membuat Yahudi melupakan bisikan setan; untuk menguliti karakter licik dan kepengecutan Yahudi; serta mencabut entitas Yahudi sebagai duri dari tanah suci.

وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ

Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan (QS al-Anfal [8]: 72)

http://hizbut-tahrir.or.id

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

BERCERMIN (Menilai Diri)

3 komentar
Dalam sebuah kesempatan aku sering memperhatikan tingkah polah teman-temanku yang kupikir menarik kalau diperhatikan, nah diantara teman – temanku, ada seorang teman yang selalu saja bercermin. Mungkin kebiasaan ini sesuatu yang biasa saja menurut sebagian orang, disadari atau tidak setiap waktu dan kesempatan kita pun suka memperhatikan diri di cermin, hal itu kita lakukan haya untuk memperbaiki bentuk dan postur kita, apakah layak ataw tidak untuk dilihat orang.

Berbicara mengenai bercermin (dibaca:menilai diri) apakah diantara kita pernah berfikir bahwa sannya kita harus selalu berbenah diri setiap saat? Dan pernahkan dalam benak kita muncul pertanyaan “ kapan terakhir kali kita bercermin (dibaca:menilai diri) ?”

Sebagai seorang muslim seharusnya kita senantiasa bercermin (Dibaca:menilai diri) terhadap perilau (dibaca: ibadah) kita setiap hari apakah hari ini kita sudah bisa menjadi yang terbaik? Sehingga kita menjadi pantas mendapatkan predikat orang-orang yang terkategori beruntung, bukan orang-orang yang merugi yang hari ini perilakunya dan prestasinya (dibaca: ibadah) sama dengan kemarin bahkan termasuk kedalam kategori terlaknat yaitu orang-orang yang hari ini perilakunya dan prestasinya (dibaca: ibadah) lebih buruk dari hari kemarin.

Untuk apa kita harus Bercermin (dibaca:menilai diri) ?

1. Melihat potensi diri

Pada saat anda berada di depan sebuah cermin tentunya mata anda akan memperhatikan setaiap inci tubuh anda dan kemudian apa respon anda? Senyum-senyum sendiri karena merasa terpesona dengan apa yang anda lihat? Atau malah terkejut karena banyak sekali kekurangan yang anda lihat? Atau diam saja karena merasa cukup dengan apa yang anda lihat?

Dalam proses peningkatan valensi diri maka sudah menjadi sesuatu yang wajar kita lakukan yaitu melihat dan memahami potensi apa yang ada pada diri kita, hal ini merupakan sebuah upaya untuk mempelajari dan memahami siapa sebenarnya kita dan potensi apa yangkita punya serta kekurangan dan kelemahan apa yang harus kita perbaiki yang ada pada diri kita sesungguhnya? Ada sebuah kata-kata bijak “Orang yang mengenal dirinya maka dia sebenarnya sudah mengalahkan musuhnya”
dengan kita mengetahui potensi diri kita maka kita akan selalu bersyukur kepada sang maha pencipta yaitu Allah swt . dan selalu bersemangat dalam perbaikan diri.
bukan ditujukan untuk mendapatkan pujian dari orang lain, karena sesungguhnya kalau kita mau berfikir fisoner, sebenarnya untuk apa sih kita diciptakan? Di dalam Al quran Allah swt. berfirma yang artinya :

”Dan Aku tidak ciptka jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku semata”( QS Adz-Dzariyat: 56)


nah dengan bersandar pada QS Adz-Dzariyat: 56 ini maka kita seharusnya akan berfikir bahwa setiap yang kita miliki dan setiap apa yang kita lakukan di dunia ini hanyalah untuk berserah kepada Allah swt semata karena hanya dengan demikianlah kita akan menjadi orang-orang yang pantas mendapatkan tempat di sisinya nanti (amin)

2. Berbenah diri

Kemudian setelah kita melihat dan mengagumi diri kita sendiri di cermin maka tentunya sebagian anggota tubuh kita akan bereaksi sesuai dengan apa yang dilihat, seperti tangan yang mulai bergerak kesana kemari untuk merapihkan baju, sisiran rambut, atau aksesoris yang dipakai dll.
Sama halnya pada saat kita bercermin (dibaca:menilai diri) saat kita mengetahui ada kelebihan di diri kita maka kita akan mengucap tahmid (alhamdulillah) sebagai bentuk ucapan syukur kita kepada Allah swt dan kemudian pada saat kita melihat ada sebuah kekurangan, maka kita harus cepat mengambil sikap untuk menambal atau memperbaiki kesalahan atau kekurangan yang kita miliki , bukan malah berkeluh kesah dan menyalahkan orang lain. Karena sesungguhnya apa yang kita miliki dan apa yang kita rasakan saat ini adalah hasil komulatif dari apa yang sudah kita lakukan dimasa lalu.

Sebagai seorang muslim kita tidak boleh menyerah pada keadaan. Ada sebuah ungkapan yang mashur di tengah-tengah kita “hidup itu layaknya roda pedati, kadang ada di bawah, kadang ada di atas” namun kita seyogyanya tidak berfikir demikian, memang benar kita sebagai manusia dalam hidup ini selalu mendapat cobaan dari Allah swt, namun perlu diingat bahwa cobaan yang diberikan oleh Allah swt bukanlah sebuah kondisi dimana kita ditempatkan dalam kondisi yang terpuruk, namun itu adalah sebuah tantangan yag harus kita lalui karena itu merupan sebuah ujian kenaikan tingakat bagi orang-orang yag beriman. Oleh karena itu dalam berbenah diri kita harus membuat standar penilaian, dan standar itu adalah bersal dari Islam bukan dari kita pribadi.
Dan yang harus kita lakukan adalah berupaya sekuat tenaga untuk terus berubah, walau perubahan itu haya 1% setiap hari, karena sesungguhnya:

"Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka"


3. Mengukur diri

Setelah kita berbenah diri saat kita berada di depan cermin, maka kita akan dapat mengukur dan menyimpulkan seperti apa kita saat ini, kekurang apa yang kita miliki, kelebihan apa yang kita punyai. Sehingga hal ini dapat memberikan panduan untuk kita hingga kita dapat memposisikan diri kita sudah ada di lefel manakah kita berada.

Dengan demikian kita akan menjadi terus terpacu untuk melakukan sebuah upaya perubaha menjadi yang terbaik, dan menjadi lebih baik dari hari kehari.
Dalam proses mengukur, tentunya ada patokan yang kita jadikan rujukan sebagai sebuah upaya untuk menstandarisasi nilai kita, sehingga jelas nilainya.
Kemudian siapa kira-kira yang akan menjadi tola ukur kita? Atau siapa yang akan menjadi BIANG ( penggambaran seseorang yang sesuai dengan impian anda) kita? Yang akan kita jadikan patokan sebagai standar pengukuran kualitas diri yang kita dambaka.

Cara untuk mendapatkan BIANG anda
a. carlah seseorang yang penggambarannya sesuai dengan apa yang anda harapkan
b. cari tahu detil tentang biografi orag tersebut
c. gunakan rumus 3 N (niteni ;perhatian, nirokke ; ikuti, nambahi : inovasi dan tambah agar anda berbeda dengannya)

dan perlu juga diingin pada saat anda merasa BIANG anda sudah anda ungguli jangan pernah merasa bahwa anda sudah berhasil, namun yang perlu anda laukan adalah mencari BIANG baru agar anda terus dapat termotivasi untuk melakukan perubahan.

Oleh karena itu maka sudah menjadi sesuatu yang wajib buat kita untuk terus bercermin mengevaluasi diri sehingga kita akan menjadi orang-orang yang selalu merasa butuh perubahan, karena sesungguhnya hidup adalah sebuah perjuangan. Kalau saat ini kita merasa cukup dengan apa yag kita miliki maka kita pelan tapi pasti akan tergilas oleh zaman.

3 komentar :

Posting Komentar

PROYEK 10 MARET

Tidak ada komentar
Nah kali ini proyek untuk buat Standing banner,banyak maunyani pengen ini pengen itu, sebenernya rada bingung buntu rasanya, mau bikin jadi seperti apa ya?
akhirnya wangsit datang kepikiran tentang filosofi tanaman yang hijau dan tumbuh seperti yang ingin di gambarkan, monggo di lihat saja hasilnya berikut ini, jikalau ingin mendownload monggo saja GERATIS



* Download banner

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

RESOLUSI

Tidak ada komentar



Tidak ada komentar :

Posting Komentar