MOMON MONALISA ( part 2 )
Seminggu sudah tepatnya setelah Momon meninggalkan maktab, rindu rasanya melihat kembali kehadirannya kembali di maktab ini, banyak dari monlovers pun yang terus menanyakan tentang keberadaannya kini dan kami para penghuni maktab pun Cuma bisa tersenyum tanpa mampu memberikan keterangan banyak tentang keberadaannya kini. Ternyata kehadirannya di tengah-tengah kami memang telah memberikan warna baru hingga terasa kurang pas bila warna yang indah itu pudar dan hilang hingga terasa makin kurang lengkap saja maktab tanpanya. Makin tak tega saja sebenarnya kami jika memperhatikan majikan Momon yang merasa kehilang akan kepergiannya tanpa pamit dan cukup dramatis memang ditengah malam yang dingin dan hujkan Momon pergi dari maktab ini.
KABAR YANG DINANTI
Ditengah kesedihan yang melanda sang majikan akan kepergiannya, muncul kabar sedikit melegakan terkait dengan keberadaan Momon kini. Cukup lebay memang kesannya namun ini didasari karena kondisi Momon yang masih kecil dan juga kepergiannya ditengah malam yangsdang hujan saat itu. Kabar melegakan itu datang dari seorang teman yang tak sengaja melihat keberadaan Momon. Wah ajaib sekali kabar itu, kabar yang sangat ditunggu – tunggu akhirnya datang juga. Hingga tanpa pikir panjang sang majikan langsung menghampiri tempat dimana informasi terkait keberdaan Momon saat itu. Dan benar saja Momon terlihat sedang mengais sampah mencari sisa – sisa makanan yang mungkin masih dapat dimanfaatkannya untuk mengisi perutnya yang kini terlihat makin kurus. Alhamdulillah...! sebut sang majikan mengetahui Momon ditemukan walau kini tampangnya lusuh, kotor, dan sedikit lebih kurus dari saat masih berada di maktab. Tanpa pikir panjang sang majikan langsung membawanya pulang dan memandikannya.
MOMON KINI TAK SEPERTI YANG DULU
warna itu kembali lagi dan terlihat kian indah untuk di pandang, keceriyaan itu hadir kembali dan kabar bahagiya itupun segera menyebar ditengah para monlovers.
Momon kini terasa berbeda, dia tak betah berlama – lama dimaktab, dan cenderung suka menghilang saat jam – jam malam kecurigaan itu mulai menjalar hingga saat nya kami ketahui bahwa Momon memiliki majikan baru. Wah...., Cuma dalam waktu seminggu Momon berpaling dari kami?... (oh....teganya....) tak salah memang melihat saat dimana dia pergi dari maktab dimalam itu, saat yang cukup dramatis ditengah usianya yang masih sangat muda saat itu, harus melewati malam yang sepi dingin dan gelap. Yah seharusnya kami para monlovers dan tentunya sang majikan harus berterimakasih karen dimalam itu Momon telah ditolongnya. Namun kami para monlovers menghargai pilihan dari Momon, yang ingin pergi dengan majikan barunya yang mungkin ini adalah bentuk rasa penghargaan yang Momon berikan kepada sang-penolongnya ditengah tidak ada yang peduli padanya saat itu. Perlu diketahui seakan Momon mengerti jika kami para monlovers juga mencintainya hingga kadang dalam satu hari pasti dia menyempatkan untuk berkunjung ke maktab menyapa kami yang menantikan kehadirannya dan candanya. Hinggu tak disadari dua minggu berlalu dan walau kini Momon bermajikan baru tapi dia tetap Momon yang dulu yang masih mau bermain dengan kami. Dan kadang jika Momon sampai malam belum juga pulang karena asik bermain dengan kami di maktab sang majikan baru datang dan mengajaknya untuk pulang dan Momon tahu kalau dia harus pulang dan mengikuti ajakan majikan barunya dan esoknya dia akan kembali kemaktab lagi begitu dan begitu lagi sampai saat sang majikan barunya tak pernah muncul lagi, entah dengan alasan apa namun yang jelas bukan karena sang majikan tak sayang padanya karena kalau kami lihat sang majikan barunya lebih sayang padanya ketimbang sang majikan kedua. Sampai akhirnya sang majikan tak muncul lagi dalam waktu yang cukup lama.
AKHIRNYA DIA BENAR_BENAR KEMBALI
Momon kini sering menginap di maktab kembali setelah sekian lama tak menginap lagi, awalnya kami heran karena sang majikan barunya jarang mengajaknya pulang sampai akhirnya terdengar suara yang memanggilnya dari luar maktab dan sontak saja Momon langsung menghampiri dan disitulah kami mengetahui jika selama ini sang majikan sedang berada di luar kota dan sepertinya akan kembali lagi keluar kota dalam waktu yang cukup lama.
Siang itu di tengah terik matahari yang amat cerah menyinari bumi, dengan tubuh gontai Momon datang ke maktab sepertinya dia kelaparan hingga satu porsi makanan kucing habis disantapnya tanpa basa – basi agak aneh memang karen sebelumnya setelah berada dalam naungan majikan baru sangat jarang sekali Momon meminta makan ke maktab karena sepertinya polamakannya sangat diperhatikan oleh majikan barunya dan mungkin inilah alasan utama kenapa Momon lebih memilih tinggal dengan majikan barunya dibandingkan dengan kami di maktab.
Dan dari hari kehari tampak semakin jarang Momon terlihat pulang kembali kemajikan barunya dan lebih cenderung sering menginap dimaktab, kebiasaan ini berlangsung hampir satu minggu lebih dan akhirnya disadari atau tidak Momon kini memutuskan untuk memilihi tinggal dengan kami kembali dimaktab.
PESONANYA SEMAKIN MUNCUL
Setelah lebih dari sati minggu Momon tinggal bersama kami, kami putuskan untuk lebih memperhatikannya kini tubuhnya makin besar, makannya makin banyak dan makin memilih, padahal dulu seingat kami tubuhnya sangat kecil sekali sampai-sampai dapat dibawa dalam saku jaket. Kalau dihitung – hitung momon kini sudah menginjak tiga bulan dari saat awal Momon dibawa untuk tinggal di maktab. Wah... cukup lama juga ya....
Oiya perlu diketahui para pembaca sekalian, Momon adalah seekor kucing kampung, namun karena bersih jadi cukup indah jika dilihat dan juga tingkahnya tak seperti kucing kampung yang lain namun lebih mirip kucing ras yang selalu ingin bermain dan tak cenderung galak namun sangat bersahabat.
Dan untuk mengabadikan keindahannya kami putuskan untuk mendokumentasikannya tepat saat setelah Momon berbenah diri, nah ini dia beberapa pose Momon di depan kamera, untuk melihatnya silahkan lihat di sini , FOTO 1, FOTO 2, FOTO 3, FOTO 4,FOTO 5
Indah bukan ?
Namun kini momon pergi ... dan ternyata dia bernasib sama dengan pendahulunya, oknum itu bertindak lagi dimalam saat kami terlelap tepatnya 8 juni 2011 Momon diantar dengan sepedah motor dan diasingkan....(tamat)
MOMON MONALISA ( part 1 )
Momon Monalisa, itulah nama kucing yang menghuni maktab kami entah dengan alasan apa nama itu disematkan padanya, mungkin si pemberi nama ingin momon terlihat berbeda dan nama ini pun menjadi kontrofersi di tengah – tengah kami karena kadang di dunia maya momon punya nama belakang tambahan “FLORENA ada juga yang menyebutnya ROSADI” namun perludiketahui walau berbeda kita tetap sama, sama-sama mahluk ciptaan allah swt (apa hubungannya y? ...**)
Kurang lebih tiga bulan berjalan kucing yang dengan alasan kehewanan ini diadopsi dengan terpaksa di maktab, rada terburu-buru memang, namun ini terbukti dengan beberapa kejadian yang terjadi di kehidupan Momon, panggilan akrab yang biasa kita sandangkan padanya, diawali dengan senyum ceria namun kini seiring perkembangan tubuhnya dan sifat liarnya menjadikan Momon sedikit tersingkir.
Awal senyum itu ada (april 2011)
Sore itu dengan perantara seseorang yang tak mau disebutkan namanya Momon dititipkan dengan dibekali bekal hidup selama satu bulan dan susu buatan pabrik serta sepucuk surat wasiat untuk dihantarkan ke maktab yang ditujukan kepada orang kepercayaan yang nantinya diminta sebagai majikan Momon berikutnya. Berawal dari sepucuk surat itu lah kehidupan baru Momon akan dimulai.
Awal mula Momon datang ke maktab tentu membuat se isi maktab sore itu cukup heran ragu namun senang karena memang Momon lucu, bersih dan juga atraktif. Sepertinya Momon memang sangat diperhatikan dan terawat baik oleh majikannya dan ditambah dengan sepucuk surat itu yang berisi ketidak relaan majikan pertama yang bernada penuh perhatian terhadap keberlangsungan hidup Momon dan permohonan untuk dapat mengadopsinya. Cukup mengharukan kesannya (sebenarnya biasa saja). Dengan berat hati beberapa penghuni maktab pun luluh hatinya untuk memberikan sedikit ruang atas keberadaan Momon dimaktab saat itu, walau dengan syarat tentunya.
Seminggu pertama keberadaan Momon di maktab cukup membuat warna baru, berbeda halnya dengan keberadaan penghuni sebelumnya (sebut saja NL) yang pernah coba diadopsi di maktab yang cuma berumur dua minggu, bayangkan saja di minggu pertama dia (NL) sudah membuat geger se isi maktab dan kemudian hilang bak ditelan bumi tanpa jejak, walaupun sebenarnya ada oknum yang berkonspirasi dibalik kepergiannya saat itu. Lalu timbul pertanyaan
“Apakah nasib Momon akan berujung sama dengan nasib pendahulunya? “
Ada warna baru di maktab
Kalau melihat episode sebelumnya terkait tentang perihal pengadopsian (NL) di maktab, tentu kita para penghuni maktab akan pesimis keberlangsungan Momon akan bertahan cukup lama, namun spertinya spekulasi ini tertepis sudah jika melihat ternyata kehadirannya di maktab cukup diterima karena diawal kehadirannya saja sudah terasa berbeda dengan sebelumnya karena yang pro terhadapnya cukup banyak bahkan yang dulu tak begitu interest dengan kucingpun agak sedikit luluh, ( waw...ajib sekali ni Momon ). Namun tetap saja namanya juga kehidupan selain pro pasti ada yang kontra tetapi itu tidak banyak.
Lewat sudah satu minggu Momon berada di maktab namun kini mulai muncul suara sumbang, aksi ketidak sepakatan terhadap keberadaan Momon makin hari makin memuncak hingga Donita alias Siti (tetangga) pun ikut-ikutan membenci Momon dan sampai akhirnya keluar sebuah ultimatum terhadap Momon yang cukup keras hingga membuat majikan kedua Momon mencari cara agar keberadaan Momon masih bisa tetap dipertahankan. Ultimatum itupun muncul memang bukan tidak beralasan, bayangkan saja di minggu ke dua ini keberadaan Momon di maktab cukup membuat beberapa penghuna maktab semakin berang, tingkahnya yang lucu, unik, dan atraktifpun tak bisa menutupi tingkah nakalnya, hingga oknum yang dulu pernah berkonspirasi untuk menghilangkan (NL)pun tercium baunya, dan ingin menggunakan cara yang sama untuk Momon. Namun karena melihat majikan Momon yang merengek-rengek akhirnya keinginan itu diurungkan sementara waktu.
Keberadaan Momon yang masih tetap bertahan dimaktab sampai minggu kedua lebih empat hari ini menjadikan Momon sebagai pemecah rekor baru mengalahkan penghuni sebelumnya (NL) yang hanya bertahan dua minggu saja. Keceriaan tak dapat disemebunyikan dari rona muka para “monlovers” (panggilan akrab bagi para fans Momon Monalisa F./R.). Jika kita melihat kebiasaan para monlovers ini (namun tak semua monlovers ya..?), agak geli tetapi yah itulah kenyataannya. Menurut teori saya kebiasaan ini disebut dengan “sindrom kecintaan” yaitu sebuah kebiasaan yang dilakukan karena seseorang mencinta sesuatu yang berlebihan, emang terlihat konyol dan rada gila, mungkin juga anda para pembaca tanpa sadar pernah atau sedang mengalami hal demikian? Namun tenang, ini tak membuat anda gila akut, namun ini cuma efek saja yang sifatnya temporar. Dan ternyata para monlovers pun semakin hari semakin banyak jumlahnya.
Ketika perpisahan itu tak disangka
Perlu diketahui oleh pembaca sekalian bahwa daya tarik Momon cukup luarbiasa, bayangkan saja dia bisa menggaet banyak fans cuma dalam kurun waktu dua minggu saja semenjak dia berada di maktab dia sudah cukup banyak membuat para pengunjung maktab terkesima dengan gaya lincahnya, sampai-sampai ada seorang yang dengan sengaja datang kemaktab hanya untuk bertemu dengannya? Yah begitulah Momon dengan karisma yang dimilikinya.
Ditengah makin menggilanya para monlovers, ternyata berbanding terbalik dengan eksistensinya di maktab, bak para pesohor yang sedang naik daun tiba-tiba hilang ditelan bumi hingga keceriyaan itu menjadi hanya kenangan. Dihari kamis malam tepat dihari kedatangannya ke maktab Momon menghilang ditelan malam, ditengah gerimis membasahi daratan dan ditengah dinginnya malam. Suaranya tak terdengar lagi, candanya tak terlihat lagi, dan membuat sebagian isi maktab kehilangan namun ada juga yang merasa senang karen kepergian Momon memang sudah dinantikan, tak disangka ternyata kamis itu menjadi kamis terahir keberadaannya di maktab. Majikan Momon pun menjadi bingung mencari kesana kemari karena tentunya takut ditanya oleh majikan pertama tentang Momon kesayangannya ini. Satu minggu berlalu sejak kepergiannya dari maktab, seakan suasana menjadi lebih sepi dari biasanya, sampai akhirnya momon ditemukan kembali... (bersambung)
Saat “BEBAN” itu seperti terasa berat

Berbicara tentang “BEBAN” hidup menjadi tak asing bagi kita, toh pada dasarnya setiap kita pasti pernah mengalaminya karena ini tidak diperuntukkan untuk orang yang punya mimpi saja namun ini adalah konsekwensi dari kehidupan, walaupun kadarnya berbeda – beda antara kita. Masih ingat Allah swt telah memberikan peringatan bagi kita dalam al quran surat . Ali‘Imrân [3]: 186
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orangorang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. (TQS. Ali‘Imrân [3]: 186)
Saya teringat saat masa-masa kuliah dulu di kampus, ada seorang dosen mata kuliah agrostologi yang memberikan peringatan diawal kuliah dulu bahwa dimatakuliahnya beliau akan memberikan kuis dadakan tak disebutkan waktunya kapan dan nilainya pun cukup berpengaruh untuk matakuliah ini, hingga membuat saya harus belajar lebih ekstra saat esok hari mata kuliah ini diajarkan, toh pada saat tak jadi kuis saya pun tak rugi, namun yang terpenting saya menjadi siap kapanpun kuis itu dimulai.
Disadari ataukah tidak banyak diantara kita yang cenderung tak siap saat Allah swt memberikan ujian kehidupan pada kita. Hal ini diperlihatkan dengan respon negatif saat ujian itu tiba, dan bahkan banyak diantara kita yang menganggap bahwa ujian ini terlalu berat? Dan mulailah muncul suara-suara sumbang, suara pengkerdilan diri dan suara-suara kekalahan.
Renungkan hadis di bawah ini :
Sesungguhnya jika Allah akan mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberikan ujian kepada mereka. Barangsiapa yang bersabar, maka kesabaran itu bermanfaat baginya. Dan barangsiapa marah (tidak sabar) maka kemarahan itu akan kembali kepadanya. (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi. Ibnu Muflih berkata, “Isnad hadits ini baik”)
Dan sadarilah bahwa ujian adalah sebuah proses kehidupan, yang senantiasa akan menghinggapi kita olehkarenanya bersiaplah dan yakinlah bahwa Allah tak akan menguji hambanya dengan sesuatu yang kita tak mampu melampauinya
Wassalam
KONFLIK panas AHMADIYAH
Masih terlintas jelas di benak kita beberapa waktu yang lalu tentang konflik yang terjadi antara pengikut ahmadiyah dengan warga di desa cikeusik. Hal ini bermula dari Arogansi dan provokasi Ahmadiyah yang menantang perang, menyulut ribuan warga gabungan dari beberapa kecamatan sekitar Cikeusik, sebuah kecamatan yang terletak sekitar 200 km dari Pandeglang (mediaummat.com). Bentrokan tidak dapat dihindari. Kekesalan masyarakat yang telah lama terakumulasi meledak akibat kekurangajaran Ahmadiyah menyebarkan ajaran sesat mereka kepada warga, dengan terang-terangan Ahmadiyah menistakan dan menodai agama Islam. Ahmadiyah tak pernah mau melaksanakan butir kesepakatan yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri. Mereka tetap saja membandel dan terus melaksanakan aktivitas yang dilarang dalam SKB tersebut.
Namun dari beberapa fakta yang terdapat dilapangan justru malah menjadikan umat Islam Cikeusik-lah yang seolah melakukan penganiayaan. Ahmadiyah pun menuai keuntungan dari penyerangan tersebut; simpati mengalir deras hal ini tak lain karena pengaruh media pro pemerintah yang dengan gencar menyiarkan hal ini seakaan akan ahmadiyahlah yang teraniaya.
Kekeliruan ajaran ahmadiyah
Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426 H / 26-29 Juli 2005 telah menfatwakan sesat untuk aliran ahmadiyah dan tidak boleh dilupakan oleh siapapun, bahwa Ahmadiyah adalah kelompok dan ajaranya sesat menyesatkan. Mereka diluar Islam dan para pengikutnya pun masuk katagori non muslim. Para ulama di seluruh dunia telah menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad dan orang-orang yang mengikutinya adalah kafir, bukan muslim. Pernyataan ini lahir dari konferensi Rabithah Alam Islamy yang diadakan di Mekkah tahun 1394 H, yang dihadiri oleh berbagai organisasi Islam dunia. Berikut ini beberapa poin sesat ahmadiyah yang telah diedarkan oleh Liga Fiqih Islam (Majma' Fiqih Islami) yaitu: a). Ahmadiyah berkeyakinan bahwa kenabian itu belum selesai dan masih akan ada nabi terus. Menurut mereka Allah akan mengutus nabi berdasarkan keperluan. Dan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi yang paling utama dan paling agung dibandingkan semua nabi yang pernah ada. b).Ahmadiyah berkeyakinan bahwa tidak ada Al-Qur'an kecuali yang dibawa oleh Al-Masih yang dijanjikan kedatangannya, yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Tidak ada hadits kecuali apa yang diajarkan Mirza. Dan tidak ada nabi kecuali di bawah wewenangnya. c).Ahmadiyah berkeyakinan bahwa bahwa perintah jihad tidak pernah ada serta mereka fanatik buta dengan keinginan penjajah Inggris. Dan bahwa penjajah Inggris adalah tuan mereka berdasarkan nash kitab suci mereka.
Di sejumlah negeri muslim, Ahmadiyah telah dinyatakan sebagai jamaah terlarang. Pakistan, dengan empat juta orang Ahmadiyahnya, diberlakukan konstitusi tahun 1974, pasal 298 bernama “Undang-undang anti-Ahmadiyah”, Jika melanggar, mereka akan mendapat dakwaan penistaan agama Islam dengan hukuman 10 tahun penjara atau maksimal hukuman mati. Begitu juga di malaysia Bagi yang melanggar, akan dikenakan hukuman penjara hingga satu tahun dan denda RM3000 atau sekitar Rp. 8,8 juta. Pada Desember 2008, wilayah Selayang di Selangor menuntut Ahmadiyah untuk mengganti kalimat syahadat mereka karena dinilai tidak relevan dengan ajarannya.
Namun sangat berbeda dengan di negara ini, ahmadiyah seperti di anak emaskan oleh penguasa negeri ini, seakan pemerintah amnesia bahwa SKB 3 menteri serta fatwa haram dari MUI pun telah di buat namun hingga kini menguap begitu saja.
Ada apa di balik isu ahmadiyah
Bila status Ahmadiyah telah jelas dan payung hukum untuk mengeksekusi mereka telah ada, lalu apa lagi yang ditunggu? Inilah persoalan sebenarnya. Ada apa dengan pemerintah? Mengapa masih melakukan tarik ulur atas persoalan yang amat sensitif dan mendasar bagi umat Islam? Maka terlihat sekali, upaya dibukanya kran dialog dengan kelompok Ahmadiyah adalah bagian dari skenario untuk memuluskan kegamangan pemerintah untuk membubarkan Ahmadiyah. Dan ruang dialog di harapkan bisa melahirkan sikap toleransi hingga akan melegitimasi pilihan pemerintah melindungi Ahmadiyah. Jadi ini upaya liberalisasi terselubung.
Kasus Ciekesik tampak sebagai sebuah sekenario dari Ahmadiyah, kelompok liberal memanfaatkan momen ini dan pemerintah berkesempatan dengan jargon “bubarkan ormas anarkis”, esensinya tiga entittas di atas bermain dan memainkan peran masing-masing. Sebuah kolaborasi dengan menjadikan rasa keadilan mayoritas umat Islam di Indonesia terkatung-katung.
Berlarut-larutnya persoalan Ahmadiyah disebabkan pemerintahan SBY yang peragu dan serba gamang. Dari sejumlah kasus konflik umat Islam dengan Ahmadiyah - termasuk tahun 2008 yang terbilang paling keras, kita patut menduga kuat bahwa ada skenario pengalihan isu atas sejumlah isu vital di negeri ini, dan Ahmadiyah menjadi mainan politik penguasa yang bisa ditarik ulur kapan saja.
Sebelum kasus Cikeusik menjadi isu nasional,kita bisa amati bagaimana pemerintahan SBY terpojok dengan kasus mafia pajak, mafia kasus, Century Gate, curhat presiden soal gajinya, dan kebijakan menaikkan harga BBM. Selain itu, pemerintahan SBY dituding oleh tokoh-tokoh lintas agama telah melakukan kebohongan publik. Ada 9 hal yang menurut para tokoh ini merupakan kebohongan pemerintah yakni soal kemiskinan, kebutuhan rakyat, pemberantasan terorisme, ketahanan pangan, penegakkan hak asasi manusia, anggaran pendidikan, kasus Lapindo, kasus Newmont dan kasus audit PT Freeport. Pemerintahan SBY pun terpojok dalam kasus bail out Bank Century, karena Wapres Boediono dan mantan Menkeu Sri Mulyani adalah pejabat-pejabat yang terkait dalam kasus yang menyebabkan kerugian negara hingga 6,76 triliun rupiah. Boediono adalah Gubernur BI yang menyetujui kucuran talangan dana bagi bank gurem tersebut, sedangkan Sri Mulyani adalah Menkeu-nya. dan penyelidikan atas kasus ini masih terus digulirkan.
Wajar bila kemudian muncul wacana penguasa dan negara telah gagal mengurusi rakyatnya sendiri. Krisis multidimensi yang melahirkan multi penderitaan bagi masyarakat tak kunjung mampu diselesaikan pemerintah.
Obat penenang dari SBY
Sebagai pengalih semua persoalan maka SBY memunculkan isu yang sudah lama dipelihara yakni persoalan Ahmadiyah. Taktik ini pun digulirkan dan nyaris berhasil, terutama berkat dukungan media massa yang terus menerus mengangkat persoalan ini. Pikiran dan enerji umat hampir terkuras hanya untuk persoalan yang sesungguhnya telas jelas penyelesaiannya.
Pada titik inilah umat Islam harus sadar bahwa persoalan Ahmadiyah adalah bagian integral dari permasalahan utama umat; yakni kegagalan negara dalam mengurusi dan melindungi rakyatnya. Gagal karena penguasanya masih bersikukuh dengan sistem batil demokrasi-kapitalisme dan setia dengan majikan mereka; Barat.
Kelompok Ahmadiyah bisa bertahan di bumi Indonesia karena berlindung dibalik demokrasi dan HAM. Mereka juga didukung oleh Barat. Pada tahun 2008 saat konflik terhadap Ahmadiyah meruncing, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Departemen Agama (Depag), Prof Nasarudin Umar, menyebut empat negara yang meminta agar Ahmadiyah tidak dibubarkan. Yaitu Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Kanada. Surat itu ditujukan ke Menteri Agama. (hizbuttahrir.or.id)
Ahmadiyah ibarat api dalam sekam yang lambat laun akan membakar umat yang menjadikan umat Islam sibuk dengan persoalan ini. Ia juga mainan politik penguasa yang bisa ditarik ulur kapan saja saat dibutuhkan. Eksisnya Ahmadiyah seharusnya menjadi bagian dari entry point untuk menyadarkan umat bahwa selama tidak tegak syariat dan khilafah, maka akidah umat sulit untuk dilindungi.
Nagara wajib menjaga aqidah ummat
Masalah Ahmadiyah adalah masalah penodaan agama dan penyebaran aliran sesat. Ajaran Ahmadiyah jelas-jelas kafir, karena menganggap Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi setelah Rasulullah saw. Mereka pun melakukan penghinaan terhadap al-Quran dengan membajak ayat-ayatnya seperti yang terdapat dalam ‘kitab suci’ mereka, Tadzkirah.
Dalam hal ini negara tentu tidak boleh lepas tangan dengan dalil kebebasan beragama Tentu harus dibedakan dengan tegas kebolehan beribadah dengan penghinaan atau penyesatan agama. Dalam Islam, kebolehan beribadah bagi non-Muslim (kafir) tidak dipersoalkan. Berdasarkan syariah Islam, mereka diberi hak untuk beribadah menurut keyakinan masing-masing. Syariah Islam pun melarang pemaksaan terhadap orang-orang kafir untuk memeluk agama Islam. Karena itu, keberadaan orang-orang kafir sebagai warga negara Khilafah dilindungi oleh negara sebagai ahlul dzimmah. Namun, hal ini bukan berarti Islam membenarkan ajaran agama-agama tersebut. Islam dengan tegas menyatakan mereka adalah kafir dan ajarannya adalah keliru. Karena itu, mereka dilarang menyebarluaskan ajaran agama mereka di tengah-tengah masyarakat Muslim.
Dalam Islam, akidah adalah persoalan yang penting, mendasar, dan paling menentukan. Akidah akan menentukan eksistensi Islam, umat Islam dan negara. Masalah akidah ini masuk dalam katagori al-qadhaya al-masiriyah, yaitu masalah utama yang harus disikapi secara serius. Karena itu, Islam dengan tegas melarang seorang Muslim murtad dan menghukum pelakunya dengan hukuman mati. Ini dilakukan setelah melalui proses peradilan yang adil dan pelakunya diberikan kesempatan waktu untuk bertobat.
Umat Islam butuh pemimpin yang betul-betul berani menjadi tameng/pelindung. Kaum Muslim butuh negara yang mampu menjamin keselamatan akidah umat dari segala gangguan dan perusakan oleh orang kafir. Itu semua hanya bisa terwujud dalam bingkai Khilafah yang dipimpin oleh seorang pemimpin yang amanah, khalifah. Hanya dengan itu Ahmadiyah akan musnah.
Wassalamualaikum wr wb