Meet The Author

MOMON MONALISA ( part 1 )


Momon Monalisa, itulah nama kucing yang menghuni maktab kami entah dengan alasan apa nama itu disematkan padanya, mungkin si pemberi nama ingin momon terlihat berbeda dan nama ini pun menjadi kontrofersi di tengah – tengah kami karena kadang di dunia maya momon punya nama belakang tambahan “FLORENA ada juga yang menyebutnya ROSADI” namun perludiketahui walau berbeda kita tetap sama, sama-sama mahluk ciptaan allah swt (apa hubungannya y? ...**)

Kurang lebih tiga bulan berjalan kucing yang dengan alasan kehewanan ini diadopsi dengan terpaksa di maktab, rada terburu-buru memang, namun ini terbukti dengan beberapa kejadian yang terjadi di kehidupan Momon, panggilan akrab yang biasa kita sandangkan padanya, diawali dengan senyum ceria namun kini seiring perkembangan tubuhnya dan sifat liarnya menjadikan Momon sedikit tersingkir.

Awal senyum itu ada (april 2011)

Sore itu dengan perantara seseorang yang tak mau disebutkan namanya Momon dititipkan dengan dibekali bekal hidup selama satu bulan dan susu buatan pabrik serta sepucuk surat wasiat untuk dihantarkan ke maktab yang ditujukan kepada orang kepercayaan yang nantinya diminta sebagai majikan Momon berikutnya. Berawal dari sepucuk surat itu lah kehidupan baru Momon akan dimulai.

Awal mula Momon datang ke maktab tentu membuat se isi maktab sore itu cukup heran ragu namun senang karena memang Momon lucu, bersih dan juga atraktif. Sepertinya Momon memang sangat diperhatikan dan terawat baik oleh majikannya dan ditambah dengan sepucuk surat itu yang berisi ketidak relaan majikan pertama yang bernada penuh perhatian terhadap keberlangsungan hidup Momon dan permohonan untuk dapat mengadopsinya. Cukup mengharukan kesannya (sebenarnya biasa saja). Dengan berat hati beberapa penghuni maktab pun luluh hatinya untuk memberikan sedikit ruang atas keberadaan Momon dimaktab saat itu, walau dengan syarat tentunya.

Seminggu pertama keberadaan Momon di maktab cukup membuat warna baru, berbeda halnya dengan keberadaan penghuni sebelumnya (sebut saja NL) yang pernah coba diadopsi di maktab yang cuma berumur dua minggu, bayangkan saja di minggu pertama dia (NL) sudah membuat geger se isi maktab dan kemudian hilang bak ditelan bumi tanpa jejak, walaupun sebenarnya ada oknum yang berkonspirasi dibalik kepergiannya saat itu. Lalu timbul pertanyaan

“Apakah nasib Momon akan berujung sama dengan nasib pendahulunya? “


Ada warna baru di maktab

Kalau melihat episode sebelumnya terkait tentang perihal pengadopsian (NL) di maktab, tentu kita para penghuni maktab akan pesimis keberlangsungan Momon akan bertahan cukup lama, namun spertinya spekulasi ini tertepis sudah jika melihat ternyata kehadirannya di maktab cukup diterima karena diawal kehadirannya saja sudah terasa berbeda dengan sebelumnya karena yang pro terhadapnya cukup banyak bahkan yang dulu tak begitu interest dengan kucingpun agak sedikit luluh, ( waw...ajib sekali ni Momon ). Namun tetap saja namanya juga kehidupan selain pro pasti ada yang kontra tetapi itu tidak banyak.

Lewat sudah satu minggu Momon berada di maktab namun kini mulai muncul suara sumbang, aksi ketidak sepakatan terhadap keberadaan Momon makin hari makin memuncak hingga Donita alias Siti (tetangga) pun ikut-ikutan membenci Momon dan sampai akhirnya keluar sebuah ultimatum terhadap Momon yang cukup keras hingga membuat majikan kedua Momon mencari cara agar keberadaan Momon masih bisa tetap dipertahankan. Ultimatum itupun muncul memang bukan tidak beralasan, bayangkan saja di minggu ke dua ini keberadaan Momon di maktab cukup membuat beberapa penghuna maktab semakin berang, tingkahnya yang lucu, unik, dan atraktifpun tak bisa menutupi tingkah nakalnya, hingga oknum yang dulu pernah berkonspirasi untuk menghilangkan (NL)pun tercium baunya, dan ingin menggunakan cara yang sama untuk Momon. Namun karena melihat majikan Momon yang merengek-rengek akhirnya keinginan itu diurungkan sementara waktu.

Keberadaan Momon yang masih tetap bertahan dimaktab sampai minggu kedua lebih empat hari ini menjadikan Momon sebagai pemecah rekor baru mengalahkan penghuni sebelumnya (NL) yang hanya bertahan dua minggu saja. Keceriaan tak dapat disemebunyikan dari rona muka para “monlovers” (panggilan akrab bagi para fans Momon Monalisa F./R.). Jika kita melihat kebiasaan para monlovers ini (namun tak semua monlovers ya..?), agak geli tetapi yah itulah kenyataannya. Menurut teori saya kebiasaan ini disebut dengan “sindrom kecintaan” yaitu sebuah kebiasaan yang dilakukan karena seseorang mencinta sesuatu yang berlebihan, emang terlihat konyol dan rada gila, mungkin juga anda para pembaca tanpa sadar pernah atau sedang mengalami hal demikian? Namun tenang, ini tak membuat anda gila akut, namun ini cuma efek saja yang sifatnya temporar. Dan ternyata para monlovers pun semakin hari semakin banyak jumlahnya.

Ketika perpisahan itu tak disangka

Perlu diketahui oleh pembaca sekalian bahwa daya tarik Momon cukup luarbiasa, bayangkan saja dia bisa menggaet banyak fans cuma dalam kurun waktu dua minggu saja semenjak dia berada di maktab dia sudah cukup banyak membuat para pengunjung maktab terkesima dengan gaya lincahnya, sampai-sampai ada seorang yang dengan sengaja datang kemaktab hanya untuk bertemu dengannya? Yah begitulah Momon dengan karisma yang dimilikinya.

Ditengah makin menggilanya para monlovers, ternyata berbanding terbalik dengan eksistensinya di maktab, bak para pesohor yang sedang naik daun tiba-tiba hilang ditelan bumi hingga keceriyaan itu menjadi hanya kenangan. Dihari kamis malam tepat dihari kedatangannya ke maktab Momon menghilang ditelan malam, ditengah gerimis membasahi daratan dan ditengah dinginnya malam. Suaranya tak terdengar lagi, candanya tak terlihat lagi, dan membuat sebagian isi maktab kehilangan namun ada juga yang merasa senang karen kepergian Momon memang sudah dinantikan, tak disangka ternyata kamis itu menjadi kamis terahir keberadaannya di maktab. Majikan Momon pun menjadi bingung mencari kesana kemari karena tentunya takut ditanya oleh majikan pertama tentang Momon kesayangannya ini. Satu minggu berlalu sejak kepergiannya dari maktab, seakan suasana menjadi lebih sepi dari biasanya, sampai akhirnya momon ditemukan kembali... (bersambung)

Saat “BEBAN” itu seperti terasa berat

Di tengah malam ditemani gelap dan kesunyian di teras masjid itu kami menghabiskan sisa malam itu dengan berbagi cerita. Berbagi cerita tentang mimpi –mimpi kami, yah itulah kami dua orang pemuda perantauan yang punya banyak mimpi, dan kini kami mencoba merealisasikan mimpi-mimpi itu satu demi satu. Sedikit sulit memang, namun sesulita apapun kami sudah siap itulah tekat kami sudah bulat sudah mantap dan insya allah kuat.



Berbicara tentang “BEBAN” hidup menjadi tak asing bagi kita, toh pada dasarnya setiap kita pasti pernah mengalaminya karena ini tidak diperuntukkan untuk orang yang punya mimpi saja namun ini adalah konsekwensi dari kehidupan, walaupun kadarnya berbeda – beda antara kita. Masih ingat Allah swt telah memberikan peringatan bagi kita dalam al quran surat . Ali‘Imrân [3]: 186

Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orangorang yang diberi Kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. (TQS. Ali‘Imrân [3]: 186)


Saya teringat saat masa-masa kuliah dulu di kampus, ada seorang dosen mata kuliah agrostologi yang memberikan peringatan diawal kuliah dulu bahwa dimatakuliahnya beliau akan memberikan kuis dadakan tak disebutkan waktunya kapan dan nilainya pun cukup berpengaruh untuk matakuliah ini, hingga membuat saya harus belajar lebih ekstra saat esok hari mata kuliah ini diajarkan, toh pada saat tak jadi kuis saya pun tak rugi, namun yang terpenting saya menjadi siap kapanpun kuis itu dimulai.
Disadari ataukah tidak banyak diantara kita yang cenderung tak siap saat Allah swt memberikan ujian kehidupan pada kita. Hal ini diperlihatkan dengan respon negatif saat ujian itu tiba, dan bahkan banyak diantara kita yang menganggap bahwa ujian ini terlalu berat? Dan mulailah muncul suara-suara sumbang, suara pengkerdilan diri dan suara-suara kekalahan.
Renungkan hadis di bawah ini :

Sesungguhnya jika Allah akan mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberikan ujian kepada mereka. Barangsiapa yang bersabar, maka kesabaran itu bermanfaat baginya. Dan barangsiapa marah (tidak sabar) maka kemarahan itu akan kembali kepadanya. (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi. Ibnu Muflih berkata, “Isnad hadits ini baik”)


Dan sadarilah bahwa ujian adalah sebuah proses kehidupan, yang senantiasa akan menghinggapi kita olehkarenanya bersiaplah dan yakinlah bahwa Allah tak akan menguji hambanya dengan sesuatu yang kita tak mampu melampauinya

Wassalam

KONFLIK panas AHMADIYAH

Masih terlintas jelas di benak kita beberapa waktu yang lalu tentang konflik yang terjadi antara pengikut ahmadiyah dengan warga di desa cikeusik. Hal ini bermula dari Arogansi dan provokasi Ahmadiyah yang menantang perang, menyulut ribuan warga gabungan dari beberapa kecamatan sekitar Cikeusik, sebuah kecamatan yang terletak sekitar 200 km dari Pandeglang (mediaummat.com). Bentrokan tidak dapat dihindari. Kekesalan masyarakat yang telah lama terakumulasi meledak akibat kekurangajaran Ahmadiyah menyebarkan ajaran sesat mereka kepada warga, dengan terang-terangan Ahmadiyah menistakan dan menodai agama Islam. Ahmadiyah tak pernah mau melaksanakan butir kesepakatan yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri. Mereka tetap saja membandel dan terus melaksanakan aktivitas yang dilarang dalam SKB tersebut.

Namun dari beberapa fakta yang terdapat dilapangan justru malah menjadikan umat Islam Cikeusik-lah yang seolah melakukan penganiayaan. Ahmadiyah pun menuai keuntungan dari penyerangan tersebut; simpati mengalir deras hal ini tak lain karena pengaruh media pro pemerintah yang dengan gencar menyiarkan hal ini seakaan akan ahmadiyahlah yang teraniaya.

Kekeliruan ajaran ahmadiyah

Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426 H / 26-29 Juli 2005 telah menfatwakan sesat untuk aliran ahmadiyah dan tidak boleh dilupakan oleh siapapun, bahwa Ahmadiyah adalah kelompok dan ajaranya sesat menyesatkan. Mereka diluar Islam dan para pengikutnya pun masuk katagori non muslim. Para ulama di seluruh dunia telah menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad dan orang-orang yang mengikutinya adalah kafir, bukan muslim. Pernyataan ini lahir dari konferensi Rabithah Alam Islamy yang diadakan di Mekkah tahun 1394 H, yang dihadiri oleh berbagai organisasi Islam dunia. Berikut ini beberapa poin sesat ahmadiyah yang telah diedarkan oleh Liga Fiqih Islam (Majma' Fiqih Islami) yaitu: a). Ahmadiyah berkeyakinan bahwa kenabian itu belum selesai dan masih akan ada nabi terus. Menurut mereka Allah akan mengutus nabi berdasarkan keperluan. Dan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi yang paling utama dan paling agung dibandingkan semua nabi yang pernah ada. b).Ahmadiyah berkeyakinan bahwa tidak ada Al-Qur'an kecuali yang dibawa oleh Al-Masih yang dijanjikan kedatangannya, yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Tidak ada hadits kecuali apa yang diajarkan Mirza. Dan tidak ada nabi kecuali di bawah wewenangnya. c).Ahmadiyah berkeyakinan bahwa bahwa perintah jihad tidak pernah ada serta mereka fanatik buta dengan keinginan penjajah Inggris. Dan bahwa penjajah Inggris adalah tuan mereka berdasarkan nash kitab suci mereka.

Di sejumlah negeri muslim, Ahmadiyah telah dinyatakan sebagai jamaah terlarang. Pakistan, dengan empat juta orang Ahmadiyahnya, diberlakukan konstitusi tahun 1974, pasal 298 bernama “Undang-undang anti-Ahmadiyah”, Jika melanggar, mereka akan mendapat dakwaan penistaan agama Islam dengan hukuman 10 tahun penjara atau maksimal hukuman mati. Begitu juga di malaysia Bagi yang melanggar, akan dikenakan hukuman penjara hingga satu tahun dan denda RM3000 atau sekitar Rp. 8,8 juta. Pada Desember 2008, wilayah Selayang di Selangor menuntut Ahmadiyah untuk mengganti kalimat syahadat mereka karena dinilai tidak relevan dengan ajarannya.

Namun sangat berbeda dengan di negara ini, ahmadiyah seperti di anak emaskan oleh penguasa negeri ini, seakan pemerintah amnesia bahwa SKB 3 menteri serta fatwa haram dari MUI pun telah di buat namun hingga kini menguap begitu saja.

Ada apa di balik isu ahmadiyah

Bila status Ahmadiyah telah jelas dan payung hukum untuk mengeksekusi mereka telah ada, lalu apa lagi yang ditunggu? Inilah persoalan sebenarnya. Ada apa dengan pemerintah? Mengapa masih melakukan tarik ulur atas persoalan yang amat sensitif dan mendasar bagi umat Islam? Maka terlihat sekali, upaya dibukanya kran dialog dengan kelompok Ahmadiyah adalah bagian dari skenario untuk memuluskan kegamangan pemerintah untuk membubarkan Ahmadiyah. Dan ruang dialog di harapkan bisa melahirkan sikap toleransi hingga akan melegitimasi pilihan pemerintah melindungi Ahmadiyah. Jadi ini upaya liberalisasi terselubung.

Kasus Ciekesik tampak sebagai sebuah sekenario dari Ahmadiyah, kelompok liberal memanfaatkan momen ini dan pemerintah berkesempatan dengan jargon “bubarkan ormas anarkis”, esensinya tiga entittas di atas bermain dan memainkan peran masing-masing. Sebuah kolaborasi dengan menjadikan rasa keadilan mayoritas umat Islam di Indonesia terkatung-katung.

Berlarut-larutnya persoalan Ahmadiyah disebabkan pemerintahan SBY yang peragu dan serba gamang. Dari sejumlah kasus konflik umat Islam dengan Ahmadiyah - termasuk tahun 2008 yang terbilang paling keras, kita patut menduga kuat bahwa ada skenario pengalihan isu atas sejumlah isu vital di negeri ini, dan Ahmadiyah menjadi mainan politik penguasa yang bisa ditarik ulur kapan saja.

Sebelum kasus Cikeusik menjadi isu nasional,kita bisa amati bagaimana pemerintahan SBY terpojok dengan kasus mafia pajak, mafia kasus, Century Gate, curhat presiden soal gajinya, dan kebijakan menaikkan harga BBM. Selain itu, pemerintahan SBY dituding oleh tokoh-tokoh lintas agama telah melakukan kebohongan publik. Ada 9 hal yang menurut para tokoh ini merupakan kebohongan pemerintah yakni soal kemiskinan, kebutuhan rakyat, pemberantasan terorisme, ketahanan pangan, penegakkan hak asasi manusia, anggaran pendidikan, kasus Lapindo, kasus Newmont dan kasus audit PT Freeport. Pemerintahan SBY pun terpojok dalam kasus bail out Bank Century, karena Wapres Boediono dan mantan Menkeu Sri Mulyani adalah pejabat-pejabat yang terkait dalam kasus yang menyebabkan kerugian negara hingga 6,76 triliun rupiah. Boediono adalah Gubernur BI yang menyetujui kucuran talangan dana bagi bank gurem tersebut, sedangkan Sri Mulyani adalah Menkeu-nya. dan penyelidikan atas kasus ini masih terus digulirkan.

Wajar bila kemudian muncul wacana penguasa dan negara telah gagal mengurusi rakyatnya sendiri. Krisis multidimensi yang melahirkan multi penderitaan bagi masyarakat tak kunjung mampu diselesaikan pemerintah.

Obat penenang dari SBY

Sebagai pengalih semua persoalan maka SBY memunculkan isu yang sudah lama dipelihara yakni persoalan Ahmadiyah. Taktik ini pun digulirkan dan nyaris berhasil, terutama berkat dukungan media massa yang terus menerus mengangkat persoalan ini. Pikiran dan enerji umat hampir terkuras hanya untuk persoalan yang sesungguhnya telas jelas penyelesaiannya.

Pada titik inilah umat Islam harus sadar bahwa persoalan Ahmadiyah adalah bagian integral dari permasalahan utama umat; yakni kegagalan negara dalam mengurusi dan melindungi rakyatnya. Gagal karena penguasanya masih bersikukuh dengan sistem batil demokrasi-kapitalisme dan setia dengan majikan mereka; Barat.

Kelompok Ahmadiyah bisa bertahan di bumi Indonesia karena berlindung dibalik demokrasi dan HAM. Mereka juga didukung oleh Barat. Pada tahun 2008 saat konflik terhadap Ahmadiyah meruncing, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Departemen Agama (Depag), Prof Nasarudin Umar, menyebut empat negara yang meminta agar Ahmadiyah tidak dibubarkan. Yaitu Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Kanada. Surat itu ditujukan ke Menteri Agama. (hizbuttahrir.or.id)

Ahmadiyah ibarat api dalam sekam yang lambat laun akan membakar umat yang menjadikan umat Islam sibuk dengan persoalan ini. Ia juga mainan politik penguasa yang bisa ditarik ulur kapan saja saat dibutuhkan. Eksisnya Ahmadiyah seharusnya menjadi bagian dari entry point untuk menyadarkan umat bahwa selama tidak tegak syariat dan khilafah, maka akidah umat sulit untuk dilindungi.

Nagara wajib menjaga aqidah ummat

Masalah Ahmadiyah adalah masalah penodaan agama dan penyebaran aliran sesat. Ajaran Ahmadiyah jelas-jelas kafir, karena menganggap Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi setelah Rasulullah saw. Mereka pun melakukan penghinaan terhadap al-Quran dengan membajak ayat-ayatnya seperti yang terdapat dalam ‘kitab suci’ mereka, Tadzkirah.

Dalam hal ini negara tentu tidak boleh lepas tangan dengan dalil kebebasan beragama Tentu harus dibedakan dengan tegas kebolehan beribadah dengan penghinaan atau penyesatan agama. Dalam Islam, kebolehan beribadah bagi non-Muslim (kafir) tidak dipersoalkan. Berdasarkan syariah Islam, mereka diberi hak untuk beribadah menurut keyakinan masing-masing. Syariah Islam pun melarang pemaksaan terhadap orang-orang kafir untuk memeluk agama Islam. Karena itu, keberadaan orang-orang kafir sebagai warga negara Khilafah dilindungi oleh negara sebagai ahlul dzimmah. Namun, hal ini bukan berarti Islam membenarkan ajaran agama-agama tersebut. Islam dengan tegas menyatakan mereka adalah kafir dan ajarannya adalah keliru. Karena itu, mereka dilarang menyebarluaskan ajaran agama mereka di tengah-tengah masyarakat Muslim.

Dalam Islam, akidah adalah persoalan yang penting, mendasar, dan paling menentukan. Akidah akan menentukan eksistensi Islam, umat Islam dan negara. Masalah akidah ini masuk dalam katagori al-qadhaya al-masiriyah, yaitu masalah utama yang harus disikapi secara serius. Karena itu, Islam dengan tegas melarang seorang Muslim murtad dan menghukum pelakunya dengan hukuman mati. Ini dilakukan setelah melalui proses peradilan yang adil dan pelakunya diberikan kesempatan waktu untuk bertobat.

Umat Islam butuh pemimpin yang betul-betul berani menjadi tameng/pelindung. Kaum Muslim butuh negara yang mampu menjamin keselamatan akidah umat dari segala gangguan dan perusakan oleh orang kafir. Itu semua hanya bisa terwujud dalam bingkai Khilafah yang dipimpin oleh seorang pemimpin yang amanah, khalifah. Hanya dengan itu Ahmadiyah akan musnah.

Wassalamualaikum wr wb

Marhaban yaa Ramadhan