Sajadah Panjang
dari kain yang ....
sampai ke tepi kuburan hamba
kuburan hamba bila mati
ada sajadah panjang terbentang
hamba tunduk dan sujud
diatas sajadah yang panjang ini
diselingi sekedar interupsi
mencari rezeki mencari ilmu
mengukur jalanan seharian
begitu terdengar suara adzan
kembali tersungkur hamba
ada sajadah panjang terbentang
hamba tunduk dan rukuk
hamba sujud dan lepas kering hamba
mengingat Dikau sepenuhnya
trend puasa 2011
Hari ini 1 agustus 2011 tepat dimana hari ini adalah awal puasa 1 ramadhan 1432 h, terasa sedikit ada perbedaan hari ini di jalan khususnya beberapa warung makan walaupun ga semuanya konsistem mau tutup selama bulan ramadhan ini namun setidaknya mereka menambah aksesoris warungnya dengan beberapa kain atau apalah yang seakan biasa menutupi, walaupun sebenarnya aromanya ga bisa tertutupi. Em....em... serasa pengen nyobain (aduh.... kok jadi ...ops..op...., tenang waktu buka masih lama bro)
Sedikit melamun mencoba cari jawaban kenapa zaman sekarang kok terasa semua serba masa bodo dengan lingkungan atau permisif, bayangin aja yang puasa insya allah tetep konsistem puasa, tapi yang ga puasa juga kok ikut -ikutan tetep konsisten ga puasa, yang makin bikin nyesek yang ga puasa malah seakan ga punya salah sudah ninggalin perintah wajib ini, seperti adegan mang supir angkot dengan saya berikut petikannya :
Saya : “ mang, ga puasa mang?” (dengan nada pengen tahu dan mengernyitkan dahi)
Mang sopir : “ Ops.. (rada cuek) yah..mau gimana lagi a`, kalau ga ngrokok nanti bisa ngantuk, lah kalo gitukan bisa bahaya, lagian dimulut rada asem a’. Tapi mang tetep puasa makan kok (sambil ngotot, merasa bener sambil sedikit cengangas-cengenges)”
Saya : “ weh..weh.., enak amat mang model puasanya, ngikutin siapa tu mang? Boleh ikutan? Siapa tau aja kalao tar lohor perut rada melilit bisa jadi boleh makan (he..e... rada sedikit sinis dan senewen)
Mang sopir : “ he.e...e....( sambil ngelengos, ngisep asep makin dalem serasa ga salah)
Mungkin bagi sebagian orang menjadi hal yang biasa saat kondisi seperti ini terjadi disekitar kita, tetapi sadar ga` sih bahwa ini adalah sebuah kemaksiatan yang harus di tumpas dari muka bumi ini (sambil menghela napas, sedikit kesal) semua orang merasa benar dengan pendapatnya masing-masing, ga ada yang jadi bisa jadi panutan sehingga wajar saja bila digambarkan bahwa kondisi masyarakat kini seperti anak ayam yang ditinggalkan oleh induknya, bingung mau berlindung dengan siapa dan ga’ tau harus ikut siapa saat ada kucing tetangga mulai tertarik untuk menggoda, Cuma bisa terak-teriak dan ga ada tanggapan dari sekitar padahal anak ayam sangat berharap sekali ada kiranya seekor induk ayam yang sudi datang membantu dan memberi perlindungan.
Ya allah begitu terhinanyakah kaum muslimin kini ?
Berbicara tentang puasa Ramadhan sebenarnya ini adalah sebuah moment yang sangat tepat untuk menempa dan memperbaiki kondisi keimanan diri, bagaimana kita bisa saksikan kaum muslimin ditv, di jalan, dan disetiap lorong dunia melakukan hal yang sama bahkan artis-artis kita pun bela-belain pakai kerudung untuk terlihat lebih “nyopan” selama ramadhan.
Menjadi moment tepat karena dibulan yang sangat mulia ini dimana ibadah sunah dinilai ibadah wajib, ibadah wajib dilipat gandakan pahalanya dan hampir disetiap stasiun Tv atau radio semua menyiarkan ceramah, diskusi islam, acara-acara islami. Sehingga saat kita melihat kondisi demikian kondusif untuk beribadah menjadi sangatlah sia-sia jika kita sebagai seorang muslim tak mau menggunakan bulan mulia ini sebagai sebuah bulan yang kita dedikasikan sebagai bulan perubahan, penempaan keimanan dan lebih mantap lagi kita jadikan bulan ramadhan ini sebagai sebuah bulan “penegakan syariah islam” waw... sangat semangat sekali Allahu Akbar...........!
Yuk mari kita mulai dengan membuat komitmen – komitmen perubahan selama ramadhan ini semoga kita bisa merasakan berkah ramadhan hingga diakhir puasa nanti hingga ramadhan kali ini bisa begitu membekas dalam diri dan memberi dampak perubahan untuk ummat
,
Terdiam melihat keramaian
Bergerak sendiri untuk menemukan jatidiri
Selalu aku ingin mencari
Menemui setiap mimpi dalam semua kisah hidup ini
Ya...
Lorong itu makin gelap
Makin dalam dan mencekam
Sendiri aku terdiam berjalan dalam sepi sendirian
Dalam mimpi aku menacari
Mencari sebuah warna untuk melukis mimpi
Satu demi satu, aku kumpulkan
Berharap segera terwujud lengkap lukisan itu
hingga bisa dilihat dengan berbagai sisi
bisa dinikmati oleh setiap penikmat
Namun hanya bisa dimengerti oleh yang mengerti
Aku terus mencari disini, disetiap sisi mimpi ini
Dan
Bila esok datang kembali
Seperti sedia kala
Di mana kau bisa bercanda
Dan
Perlahan kau pun
Lupakan aku mimpi buruk mu
Dimana telah ku tancapkan duri tajam
Kau pun menangis menangis sedih
Maafkan aku
PENJAJAHAN PEMAHAMAN
Tempo hari saat sore menjelang magrib di depan kosan, seorang tentangga depan kosan iseng bertanya ringan : “a’...? enteu’ malam mingguan? (sedikit diam dan loading), aku langsung jawab “ ah...enteu’ bu. “ (ditambah dengan sedikit senyum bernada ramah saya lemparkan ke ibu tetangga kosan tersebut)
Dari penggalan dialog diatas memang terlihat biasa saja ga` aneh kata orang, ya.. wajarlah namanya juga malam menjelang libur bersama esok dan sudah menjadi rahasia umum kalau setiap malam minggu tiba banyak muda-mudi yang menggunakan waktunya untuk maksiat berjama`ah dengan label malam mingguan. Ini bisa disurvey lho kalo kalian berminat dan bisa dijadikan sebagai sumber bahan skripsi, tentang “Pengaruh Malam mingguan terhadap tingkat hedonisme masyarakat jatinangor” karena jika ini dibiarkan mengalir seperti air waw... efeknya akan kita saksikan 5- 10 tahun kedepan bagaimana karakter para pemudanya hari ini nanti yang pastinya bermental pragmatis, pengennya seneng terus, ibadah yes maksiat juga ok dan Efek beruk yang lainnya.
Sedikit bengong dan menerawang jauh saya coba mencerna dialog tersebut diatas, dan satu hal daribanyak hal yang saya dapat simpulkan bahwa sikap yang ditunjukkan oleh ibu tetangga kosan saya adalah sebuah sikap pembiaran yang umum terjadi dalam masyarakat yang menganggap sesuatu yang biasa terjadi itu adalah boleh dan adalah tidak mengapa untuk dilakukan dan adalah aneh jika tidak melakukan. Terlepas apakah semua itu boleh dalam standar Islam ataukah tidak.
Ini jadi lebih menarik jika saya coba mengaitkan dengan standar kehidupan terkait dengan dialog diatas. Alasannya adalah bahwa tingkahlaku manusia itu terkait erat dengan pemahamannya olehkarenanya melihat kondisi masyarakat saat ini yang menganggap bahwa contohnya saja pacaran adalah boleh maka ini pun terkait erat dengan anggapan pacaran adalah sesuatu yang modern, biasa, dan harus sebelum pernikahan. Oleh karenanya jika kita berbicara tentang standar kehidupan ini menjadi sangat penting untuk diketahui.
Berbicara tentang standard kehidupan maka saya bisa simpulkan bahwa menurut analisis saya standar kehidupan cuma satu yaitu ideologi.
Ideologi didunia sampai saat ini hanya ada tiga : pertama islam, dua sosialisme, tiga kapitalisme
Kalaulah memang standard kehidupan itu adalah ideologi apa itu ideologi?
Dalam kitab Peraturan Hidup dalam Islam yang dikarang oleh syeikh Taqiyudin Annabhani dijelaskan bahwa mabda atau ideologi adalah aqidah aqliyah yang melahirkan peraturan.
Yang dimaksud akidah adalah pemikiran menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup; serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan sebelum dan sesudah alam kehidupan.
Kembali ke pembahasan dialog diatas maka sikap yang ditunjukkan oleh beliau adalah sikap yang terlahir karena standard yang dipakai oleh keumuman atau negera ini adalah kapitalisme yang beraqidahkan sekulerisme yaitu pemisahan agama dan kehidupan yang berazaskan manfaat. Sehingga wajar adanya jika masyarakat ini islam agamanya namun tidak berbentuk dalam perilakunya karena agama hanya dipakai dalam ibadah ritual saja.
Sehingga menjadi sebuah tantangan besar buat kita kaum muslimin untuk kembali ke Islam sebagai sebuah mabda yang kita adopsi dalam sebuah bingkai kehidupan dibawah naungan sebuah kekuatan negara khilafah Islam yang akan menyatukan kita dan juga akan menjaga aqidah kita menjadi seorang muslim sejati tak seperti saat ini orang berbondong-bondong solat ke masjid namun dilain sisi juga berbondong – bondong melakukan aktivitas ribawi. Saat sebagian umat ini dizolimi haknya oleh orang kafir sebagian kaum muslim lain Cuma bisa mengecam dan mengutuk tanpa punya tindakannyata!
Cukupsudah kemiskinan, cukup sudah kemelaratan, cukup sudah kehinaan, mari kita berjuang demi tegaknya ISLAM.